Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Penyandang Difabel Didiskriminasi Sejak Pendidikan Dasar

Senin, 10 Maret 2014 – 18:38 WIB
Penyandang Difabel Didiskriminasi Sejak Pendidikan Dasar - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Pemerhati pendidikan, Doni Koesoema A, mengatakan diskriminasi yang dialami penyandang difabel bukan saja ketika mereka masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sudah sejak mereka masuk pendidikan Sekolah Dasar.

"Para penyandang difabel sudah didiskriminasi sejak saat mereka memasuki pendidikan dasar. Sistem Pendidikan Nasional kita membagi dua jenis anak Indonesia, yaitu, mereka yang difabel dan non-difabel," kata Doni di Jakarta, Senin (10/3).

Menurut pendiri Pendidikan Karakter Education Consulting ini, adanya Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Pendidikan Inklusi yang sekadar tempelan membuktikan bahwa sistem pendidikan di Indonesia sungguh melecehkan kemartabatan manusia.

Pemerintah seharusnya memandang warga negara, siapapun mereka, sebagai manusia yang memiliki hak dan martabat luhur.

"Penyandang difabel tidak pernah boleh dipandang sebagai penghambat pendidikan. Mereka adalah manusia yang memiliki hak memperoleh pendidikan, mulai dari tingkat dasar sampai pendidikan tinggi,” lanjut Doni.

Karena itu Doni mengusulkan agar pemerintah mereformasi kebijakan pendidikan nasional secara keseluruhan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap warga negara mengenyam pendidikan yang layak, adil dan tanpa diskriminasi.

“Mempertahankan kebijakan yang tidak adil dan diskriminatif, terutama bagi penyandang disabilitas, menunjukkan bahwa pengambil kebijakan pendidikan telah kehilangan nurani. Sikap tidak bermoral seperti ini tidak pantas dimiliki para pemimpin pendidikan.” tandasnya. (fat/jpnn)

JAKARTA - Pemerhati pendidikan, Doni Koesoema A, mengatakan diskriminasi yang dialami penyandang difabel bukan saja ketika mereka masuk Perguruan

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close