Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pengusaha Muda Anggap Pasar Tunggal ASEAN Bukan Ancaman

Sabtu, 10 Mei 2014 – 12:01 WIB
Pengusaha Muda Anggap Pasar Tunggal ASEAN Bukan Ancaman - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tengah mempersiapkan anggotanya untuk menghadapi kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlaku pada 2015. Ketua Bidang Hubungan Luar negeri HIPMI Hardini Puspasari menuturkan, MEA 2015 harus dimaknai sebagai peluang dan bukan ancaman.

"HIPMI menilai pelaksanaan MEA 2015 bukan ancaman, tetapi peluang. Oleh karena itu kita ingin mengajak seluruh anggota HIPMI agar memanfaatkan peluang ini," kata Hardini melalui siaran pers, Sabtu (10/5).

Implikasi kesepakatan MEA adalah adanya pasar tunggal ASEAN 2015. Dengan begitu, pengusaha Indonesia dituntut tidak hanya memposisikan dirinya sebagai pemain lokal, tetapi juga global. Pasar yang hendak dituju juga bukan hanya 250 juta rakyat Indonesia, tetapi 600 juta penduduk ASEAN.

Sebagai pembekalan, dalam waktu dekat HIPMI akan melaksanakan pertemuan "ASEAN Young Entrepreneur" yang digelar di Indonesia. Organisasi pengusaha pimpinan Raja Sapta Oktohari itu juga akan mengadakan kegiatan HIPMI Trade Mission East & West Europe 2014 serta Golf Tournament International Realtions HIPMI. "HIPMI juga menghimbau pemerintah dapat menyusun kebijakan strategis dan pro-rakyat dalam menghadapi Komunitas ASEAN 2015," ujar Hardini.

Persiapan HIPMI menghadapi MEA 2015 didukung penuh oleh peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Dino Patti Djalal. Menurut Dino, Indonesia sebagai negara besar dengan jumlah penduduk mencapai 40 persen dari penduduk ASEAN harus optimis dapat menjadi produsen terbesar di pasar ASEAN.

Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat ini menjelaskan, dalam sisa waktu sekitar tujuh bulan pemerintah Indonesia harus melakukan persiapan optimal. Termasuk mengatasi hambatan tumbuhnya sektor bisnis dan manufaktur di dalam negeri seperti tarif sewa kontainer yang mahal, proses bea cukai yang lama, dan  pungutan liar. "Dengan persiapan optimal, maka Indonesia harus optimis menyongsong era pasar bebas ASEAN," ucap Dino. (dil/jpnn)

 

JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tengah mempersiapkan anggotanya untuk menghadapi kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close