Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pasokan Kemasan Rokok Seram Harus Dibarengi Sosialisasi

Selasa, 08 Juli 2014 – 23:51 WIB
Pasokan Kemasan Rokok Seram Harus Dibarengi Sosialisasi - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat kebijakan publik Andrinof Chaniago menilai pemerintah seharusnya fokus pada kontrol rokok kemasan seram yang keluar dari pabrik ke pasaran. Pemerintah tidak perlu menarik stok rokok lama yang sudah beredar di pasar.

"Kalau barang sudah diproduksi tidak perlu ditarik biar habis, tapi harus ada mekanismne pemerintah mencegah penyalahgunaan," kata Adrinof dalam keterangan yang diterima, Selasa (8/7).

Ia mengatakan, harus ada kontrol barang keluar atau rokok kemasan seram dari pabrik untuk beredar di pasar. "Tidak perlu ditarik stok lama, peringatan dimulai lewat bilboard," jelas Andrinof.

Dia menekankan, munculnya kemasan baru berdasarkan aturan pemerintah atas Pictorial Health Warning (PHW), jangan sampai meninggalkan kerugian ekonomis produsen ataupun menimbulkan persoalkan antara produsen dan distributor.

Diakuinya, kualitas peringatan bahaya rokok harus ditambah dan diperlukan konsistensi penegakan aturan. Karenanya Adrinof menambahkan, tempat bagi orang merokok juga perlu diatur sehingga hak orang tidak merokok tak hilang.

Sedangkan pengamat ekonomi Januar Rizki memandang loyalis merokok tidak akan terpengaruh meski kemasan baru telah bergambar seram. Hal ini juga berlaku bagi pengusaha ataupun distributor rokok.

Menurutnya, kendala terbesar hanya dalam aspek menggaet pasar baru atau perokok pemula. "Intinya pemerintah bukan ingin menyetop industri rokok. Loyalis merokok tidak berpengaruh," ungkap dia.

Januar memandang persoalan kosting redesign akan terjadi namun tak akan berarti pada fix cost dimasa mendatang.

JAKARTA - Pengamat kebijakan publik Andrinof Chaniago menilai pemerintah seharusnya fokus pada kontrol rokok kemasan seram yang keluar dari pabrik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close