Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sabun AnMugh, Solusi Higienis Bersuci dari Najis

Rabu, 20 Agustus 2014 – 09:44 WIB
Sabun AnMugh, Solusi Higienis Bersuci dari Najis - JPNN.COM
Sabun AnMugh. Foto: int

jpnn.com - BAGI umat muslim, menghilangkan najis seperti terkena liur anjing harus membasuhnya sebanyak tujuh kali, dan salah satunya wajib menggunakan tanah. Nah, putra-putri terbaik Institut Pertanian Bogor (IPB), melahirkan inovasi untuk solusi masalah ini.

Mereka membuat sabun antinajis beraromaterapi, bernama AnMugh atau anti Mughaladzoh (najis besar).
------

PARA pembuatnya mengklaim sabun dari campuran minyak kelapa, tanah, dan bahan-bahan beraromaterapi ini dapat membuat bersuci jadi lebih mudah dan indah. Juga dapat membantu orang-orang yang ingin memiliki hewan peliharaan seperti anjing tapi takut terkena najis.
    
“Anjing juga menjadi hewan yang akrab dalam dunia kedokteran hewan. Sementara orang muslim memiliki hukum tentang batasan najis, yang termasuk diantara jenis najis tersebut adalah air liur anjing,” kata mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Ahmad Fizri Afriandana.
    
Fizri Afriandana membuat sabun antinajis beraromaterapi AnMugh bersama timnya yang terdiri dari Tri Rizka Abdilla, Muhammad Fariz Firdaus, Devy Nur Priscaningtyas, dan Nila Arum Sari.

Fizri terinspirasi dari banyaknya mahasiswa IPB yang harus berinteraksi dengan satwa seperti anjing dan babi. Dengan jadwal yang padat, para mahasiswa tersebut hanya memiliki sedikit waktu sehingga akan sangat merepotkan jika harus mencari tanah dan sabun untuk bersuci.

“Tidak hanya mahasiswa fakultas kedokteran hewan, mahasiswa dari fakultas lain juga dapat menggunakannya. Karena sabun ini dapat membersihkan najis besar, maka najis kecil dan sedang pun dapat dibersihkan dengan sabun ini,” paparnya.
    
Sementara sasaran produk sabun AnMugh adalah masyarakat umum, khususnya pemilik hewan peliharaan dan orang-orang yang berkecimpung dalam dunia medis veteriner. Fizri menjelaskan, campuran tanah di dalam sabun ini berfungsi untuk menggantikan tanah dalam bersuci dari najis mugholadzoh (najis besar).

Selain itu, sabun ini juga menjadi sabun dengan aromaterapi yang khas. “Ada tiga variasi aromaterapi dalam sabun ini, yaitu lavender, kenanga, dan jeruk nipis. Variasi produk ini memungkinkan konsumen untuk memilih aroma dalam sabun sesuai selera,” terangnya.
    
Sabun An Mugh juga dikemas dalam bentuk batang agar lebih praktis dibawa. Setiap produk dilampiri dengan catatan komposisi dan petunjuk pemakaian. Produk sabun AnMugh dikemas dengan kemasan 100 gram. Keunggulan produk ini adalah memberikan manfaat bagi kesehatan pengguna, meningkatkan efisensi waktu dalam bersuci, dan harganya terjangkau.

Selain beraromaterapi, sabun AnMugh juga bersifat antinyamuk. Rencananya, sabun ini akan dipasarkan dengan harga Rp15 ribu per batang.
    
“Cara pembuatan sabun AnMugh cukup sederhana. Bahan-bahannya meliputi tanah, NaOH, ekstrak bunga lavender, minyak jagung, minyak kelapa, minyak sawit, madu, susu, air, antijamur dan antibiotik. Semua bahan-bahan tersebut akan diukur dengan menggunakan timbangan sesuai dengan keperluan untuk pembuatan sabun. Alat-alat untuk membuatnya antara lain timbangan, batang pengaduk, trashbag, mortar, baskom, nampan penyimpanan, mixer listrik, hairdryer, dan kemasan plastik,” jelasnya.
    
Harapannya, produk ini dapat meningkatkan efisiensi konsumen dalam membersihkan najis secara syar’i, menciptakan peluang usaha bagi mahasiswa, serta memperkenalkan dan menyediakan produk inovasi sabun yang dapat membersihkan najis besar dan najis kecil. Selain itu, usaha penjualan sabun antinajis beraromaterapi AnMugh dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, memiliki nilai komersial yang tinggi, dan menjadi salah satu peluang usaha yang berprospek baik ke depannya.
    
“Intinya, harus disadari bahwa kita hidup di lingkungan yang tidak steril. Banyak kontaminan di sekeliling kita. Keberadaan hewan seperti anjing pun tidak bisa dipungkiri ada di sekitar kita. Air liur anjing ini memiliki banyak bakteri yang sulit dihilangkan kecuali dengan unsur tanah. Oleh karena itu, produk kami hadir untuk mengatasi masalah ini,” kata dia.
    
Rencana selanjutnya, Fizri akan memproduksi sabun ini dalam jumlah lebih besar serta melakukan promosi secara intensif. Promosi lewat media sosial juga akan terus dilakukan guna menjaring calon konsumen di luar IPB dan di luar Bogor.
    
Kepada Radar Bogor (Grup JPNN), Fizri menyampaikan cara pembauatan sabun AnMugh. Tempat pembuatan sabun meminjam sebuah rumah di perumahan dosen IPB. Tempat itu dipilih karena luas dan memiliki penyinaran yang baik untuk menjemur sabun.
    
Langkah pertama dalam pembuatan AnMugh adalah menyiapkan NaOH di dalam wadah ukur lalu dicampur dengan air. Saat NaOH dan air bereaksi, dicampurkan vegetablebase, yaitu minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak jagung. Kemudian semua bahan dicampurkan ke dalam wadah NaOH setelah siap.
    
Selanjutnya, semua bahan diaduk menggunakan mixer agar bahan tercampur merata. Penambahan tanah, antibiotik, antijamur dan pewangi dilakukan setelah minyak dan NaOH tercampur. Setelah tercampur merata, kemudian memasukkan campuran ke dalam cetakan silikon untuk dibiarkan mengeras dan dijemur.
    
“Pemasaran yang selama ini dilakukan dengan menggunakan cara DirectSelling, yaitu penjualan yang akan dilakukan secara on line di website AnMugh di media-media sosial yang ada seperti facebook dan twitter. Pemasaran dilakukan dengan cara memberi diskon bagi konsumen yang membeli lebih dari sepuluh sabun ini,” tukasnya.(*/ric)

BAGI umat muslim, menghilangkan najis seperti terkena liur anjing harus membasuhnya sebanyak tujuh kali, dan salah satunya wajib menggunakan tanah.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close