Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Suasana Skuat Garuda setelah Dipermalukan Filipina

Saat Briefing, Riedl Berusaha Tak Singgung Kekalahan

Kamis, 27 November 2014 – 07:05 WIB
Suasana Skuat Garuda setelah Dipermalukan Filipina - JPNN.COM
Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl bersama Evan Dimas di sesi latihan. Foto: Boy Slamet/dok.JPNN

KEKALAHAN telak dari Filipina benar-benar memukul para penggawa Indonesia. Cristian Gonzales sebagai pemain yang paling senior berusaha membangkitkan motivasi rekan-rekan setim dengan keusilan dan joke segar.
---------------
SETELAH keluar dari ruang ganti pertandingan Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa sore (25/11) waktu setempat (sama dengan WIB) setelah dihajar Filipina 0-4, tidak ada seorang pun pemain Indonesia yang mau buka mulut.

Untuk menatap wajah para wartawan Indonesia yang telah bergerombol menanti mereka di depan pintu mixed zone pun, mereka enggan. Dengan langkah lesu, Firman Utina dkk bergegas menuju bus yang mengantar mereka ke hotel.
 
Keheningan itu bahkan berlanjut hingga di hotel tempat tim Indonesia menginap.

"Jangankan bercanda, mengobrol saja tak ada yang melakukan. Padahal, biasanya saat makan malam, kami biasa guyon," tutur Cristian Gonzales, striker Indonesia, ketika ditemui tadi malam.
 
Suasana agak berubah setelah latihan kemarin pagi. Para penggawa tim yang berjuluk Garuda itu sudah mau berbicara dengan wartawan. Mereka juga beraktivitas seperti biasa.
 
Namun, sejumlah kebiasaan yang dilakukan pemain tidak tampak lagi setelah kekalahan dari Filipina yang mengakibatkan peluang Indonesia untuk lolos ke semifinal tipis sekali itu. Tidak ada lagi nongkrong di lobi hotel setelah makan siang atau makan malam.
 
"Ya, saya sudah mendengar berita-berita surat kabar tanah air. Masyarakat malu dan sedih akan hasil kemarin. Kami sangat minta maaf. Kami, para pemain, juga sangat malu dan sedih," tutur Gonzales.
 
Sebagai pemain paling senior, Gonzales yang merupakan pemain tertua di Piala AFF 2014 tetap berusaha agar rekan-rekan setimnya segera bangkit dan melupakan kekalahan. Kebetulan, selama ini, striker Arema Cronus itu termasuk pemain yang kerap mengeluarkan joke-joke segar. Karena itu, dia dekat dengan seluruh pemain.
 
Misalnya, terlihat ketika Jawa Pos tengah berbincang dengan pemain yang berjuluk El Loco tersebut. Di tengah wawancara, gelandang Garuda Evan Dimas Darmono melintas.

Dengan santai, Gonzales menjahili mantan kapten timnas U-19 Indonesia itu dengan panggilan bercanda. "Hei, tukang tidur," tuturnya yang disambut tawa Evan, pemain termuda di skuad Garuda.
 
Bek kanan Zulkifli Syukur dan fisioterapi Asep Azis Muslim yang melintas pun ikut tertawa karena ulah pemain kelahiran Montevideo, Uruguay, tersebut. Selama di Hanoi, Evan dan Gonzales memang berada dalam satu kamar.     
 
"Saya hanya berbicara kepada teman-teman, inilah sepak bola. Ada menang, ada kalah. Saya tidak merasa paling senior. Hanya, saya pernah merasakan keadaan yang seperti ini. Jadi, saya terlihat lebih tegar," tutur suami Eva Siregar itu.

"Padahal sama, saya juga sedih dalam hati," lanjutnya.
 
Pelatih Alfred Riedl juga tidak tinggal diam melihat pasukannya yang tengah terpukul. Pelatih 65 tahun itu menyatakan, setiap memberikan briefing, dirinya sebisa-bisanya tidak menyinggung pertandingan dengan Filipina.
 
"Saat kita kalah, tentu kita tidak bisa bahagia. Sebagai pelatih, saya hanya bisa berusaha mengembalikan konsentrasi mereka untuk menghadapi laga selanjutnya," ujarnya.
 
Dia melihat, sedikit demi sedikit itu bekerja. "Saya hanya berusaha memberikan kalimat-kalimat positif untuk membakar semangat. Itu dilakukan agar kami bisa mengalahkan Laos di laga terakhir," tuturnya. (*/c23/ttg)

KEKALAHAN telak dari Filipina benar-benar memukul para penggawa Indonesia. Cristian Gonzales sebagai pemain yang paling senior berusaha membangkitkan

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close