Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Digigit Anjing Malah Dipecat, Ada yang Dipaksa Jilati Susu Tumpah

Senin, 15 Desember 2014 – 22:51 WIB
Digigit Anjing Malah Dipecat, Ada yang Dipaksa Jilati Susu Tumpah - JPNN.COM
Konferensi pers yang digelar Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (Jala PRT) di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Minggu (14/12). Foto: Ken Girsang/JPNN

jpnn.com - PUPU belum mampu menutupi kekecewaan, setelah dipecat oleh majikannya beberapa waktu lalu tanpa sebab musabab yang jelas.  Di raut wajahnya terpancar emosi, juga kesedihan.

"Padahal saya tidak melakukan apa-apa. Saya tidak tahu salah saya di mana. Saya hanya tidak masuk kerja selama dua hari karena digigit anjing," katanya di sela-sela konferensi pers yang digelar Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (Jala PRT) di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Minggu (14/12).

Diceritakan, peristiwa tersebut terjadi beberapa bulan lalu. Ketika hendak bekerja, dirinya digigit seekor anjing. Akibatnya, wanita paruhbaya ini mengalami demam tinggi. Ia pun kemudian menginformasikan kepada keluarga di mana ia bekerja, bahwa tidak masuk karena demam. Namun bukannya biaya perobatan yang diperoleh, sang majikan justru memecatnya.

"Saya cerita ke majikan, saya SMS. Dia malah enggak terima. Saya malah disebut mencemarkan nama baik. Peristiwa itu setelah satu setengah bulan saya bekerja," katanya.

Karena tidak tahu mengadu ke mana, Pupu terima nasib. Setelah sembuh, ia kembali mencoba mencari pekerjaan sebagai PRT di apartamen, tempat di mana ia sebelumnya bekerja.

"Alhamdulillah saya diterima di Keluarga Korea. Tapi baru kerja dua hari saya dikeluarkan. Katanya di-black list sama mantan majikan. Selama saya bekerja sebagai PRT, tidak ada perjanjian kerja. Untuk perobatan juga tidak ada perjanjian apa-apa,” ujar wanita yang kini aktif dalam organisasi peduli PRT, Sapu Lidi ini.

Apa yang dialami Pupu, menurut pegiat Jala PRT, Dinda NY, mungkin tidak setragis yang dialami almarhum Cici dan Yanti yang diduga tewas dianiaya majikan penyalur pekerja rumah tangga asal Medan, Syamsul, beberapa waktu lalu.

Atau tiga PRT lainnya di kediaman Syamsul di Jalan Beo, Medan Timur, masing-masing Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Anis Rahayu (25) asal Malang, dan Rukmiani (43) asal Demak. Mereka disekap dan dipukuli, tanpa diberi makanan yang layak.

PUPU belum mampu menutupi kekecewaan, setelah dipecat oleh majikannya beberapa waktu lalu tanpa sebab musabab yang jelas.  Di raut wajahnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close