Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Bidan Menjemput Ibu Hamil, Terbiasa Melintasi Deretan Buaya

Minggu, 19 April 2015 – 02:19 WIB
Kisah Bidan Menjemput Ibu Hamil, Terbiasa Melintasi Deretan Buaya - JPNN.COM
Foto ilustrasi. Dok.JPNN

jpnn.com - NURIKA Chandra AMd Keb, seorang bidan desa yang bertugas di Poskesdes Lalang Tanjung, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, sudah biasa melihat buaya.

Buaya kerap dijumpai saat dia dalam perjalanan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Desa Tanjung Darul Takzim yang berada di seberang Desa Lalang Tanjung.
--------
Laporan AHMAD YULIAR, Lalang Tanjung
-------
Ketika mendapatkan Surat Keputusan (SK) tentang penempatannya sebagai PNS di Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Lalang Tanjung Kecamatan Tebingtinggi Barat, Nurika yang memahami konsekeensi yang akan dia hadapi.

Tapi, alhamdulillah, pihak Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti juga menempatkan suaminya Happy Saptaria AMd yang juga berstatus PNS untuk mendampingi sang istri dalam membantu memberikan pelayanan kesehatan di tiga Desa yakni Desa Lalang Tanjung, Desa Maini Darul Aman dan Desa Tanjung Dahrul Takzim yang berada di seberang Sungai Suir.

Khusus Desa Tanjung Darul Takzim, letaknya berada di seberang Sungai Suir. Untuk menyerang ke sana harus melalui penyebrangan kempang di Desa Lalang Tanjung.

Selain rutin mendatangi posyandu, Nurika kerap mendapatkan panggilan dari masyarakat di Desa Tanjung Darul Takzim yang mengalami sakit. Bukan hanya sakit demam atau flu saja yang ditanganinya, namun yang utama membantu persalinan.

Tak jarang juga masyarakat meminta pertolongannya saat malam hari, bahkan sampai tengah malam dan dinihari. Terkadang jika harus siaga untuk membantu melahirkan, dia harus menumpang menginap di rumah masyarakat Desa Tanjung Darul Takzim tersebut. Sehingga pertolongan bisa segera dilakukannya.

Namun bukan jarak dari Desa Lalang Tanjung yang selalu menjadi kekhawatirannya, melainkan akses jalan yang sangat buruk. Tak jarang juga dia bersama suaminya terjatuh di jalan yang kondisinya parah.

Dari bibir pelabuhan Desa Tanjung Dahrul Takzim yang berada di Depan Pelabuhan Desa Lalang Tanjung ke pemukiman masyarakat Desa harus ditempuh lebih kurang sepanjang 3 kilometer. Kondisi jalan tanah.

NURIKA Chandra AMd Keb, seorang bidan desa yang bertugas di Poskesdes Lalang Tanjung, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close