Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisruh Golkar, Ceu Popong Teringat PKI

Selasa, 26 Mei 2015 – 17:30 WIB
Kisruh Golkar, Ceu Popong Teringat PKI - JPNN.COM
Popong Otje Dunjungan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Konflik internal Partai Golkar membuat politikus partai beringin rindang, Popong Otje Dunjungan teringat kembali akan sejarah pendirian Golkar oleh TNI Angkatan Darat, yakni membentengi Pancasila dari kekuatan Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Dulu waktu Golkar didirikan tahun 64 itu, PKI lagi kuat-kuatnya, yang jelas mereka mau mengganti Negara Pancasila ini menjadi negara komunis. Kan jelas sekali. Makanya Golkar didirikan. Sekarang PKI sudah tidak ada, tapi yang disebut TNI, ada kekuatan yang disebut bahaya laten," kata politikus yang akrab disapa Ceu Popong itu di gedung DPR Jakarta, Selasa (26/5).

Karenanya Ceu Popong tak heran lagi sampai saat ini masih ada pihak-pihak yang terus merongrong Partai Golkar sebagai kekuatan besar. Bahkan, kisruh di internal partainya menurut politikus kelahiran 30 Desember 1938 ini, memang sengaja didalangi.

"Pokoknya kalian harus tahu saya termasuk salah satu pendiri Golkar. Saya tahu keadaan ini memang ada dalangnya supaya Golkar hancur, Golkar awut-awutan, ngerti. (siapa dalangnya) masa saya harus sebut sekarang. Pokoknya yang menganggap Golkar berbahaya, Golkar itu konsen terhadap Pancasila, UUD 1945. Terus terang saja ada kekuatan yang memang sengaja membuat Golkar harus awut awutan," tandasnya.

Dia juga meyakini bahwa orang-orang yang ingin membuat Golkar hancur masuk melalui oknum di dalam internal Golkar sendiri. Meski mereka telah berhasil menciptakan kisruh di tubuh Golkar, Ceu Popong menilai keberhasilan mereka tidak akan sampai 100 persen. 

"Pasti melalui orang dalam tidak mungkin kalau tidak melalui orang dalam, dan saya tidak akan menyebutkan orang dalamnya siapa. Tapi saya yakin mereka tidak akan berhasil 100 persen, karena apa? Kami keburu sadar bahwa ada pihak ingin Golkar awut awutan," tandas petahana anggota DPR yang telah menjabat sejak 1987 ini.

"Tidak ada kubu-kubu bagi saya, tidak ada kubu Bali kubu Ancol, yang ada sekarang Golkar hasil Munas Pekanbaru tahun 2009 itu, yang kebetulan ketua umumnya masih namanya Aburizal Bakrie, Sekjennya kebetulan masih orang sama Idrus Marham, dan wakil ketua umumnya antara lain Agung Laksono," tandasnya. (fat/jpnn)

JAKARTA - Konflik internal Partai Golkar membuat politikus partai beringin rindang, Popong Otje Dunjungan teringat kembali akan sejarah pendirian

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close