Malaysia Gagal Ulangi Sejarah Manis di All England

jpnn.com, BIRMINGHAM - Rangkaian partai final All England 2017 dibuka dengan suguhan duel sengit di ganda campuran. Ribuan penonton yang memadati Barclaycard Arena, Birmingham tak bisa lepas pandangannya ke Court 1, di mana dua ganda, Peng Soon Chan/Liu Ying Goh (Malaysia) dan Lu Kai/Huang Yaqiong (Tiongkok) berebut titel juara.

Serangan silih berganti dan apiknya pertahanan kedua ganda membuat penonton heboh.

Di lapangan, kedua ganda bergantian tegang. Di game pertama, Lu/Huang yang dalam tiga pertemuan sebelumnya dengan Peng/Liu selalu menang, kurang berkembang. Mereka kalah 18-21.

Di game kedua, gantian ganda Malaysia yang tegang, terutama yang cewek, Liu Ying Goh. Sejumlah pengembalian shuttlecock menyangkut ke net. Kadang terlalu deras dan out. Namun demikian mereka sempat unggul 19-17. Tetapi Tiongkok mengejar. Empat poin disabet untuk memenangkan game kedua ini 21-19.

Pada game penentuan, lagi, pasangan Malaysia terlalu tegang. Lu Kai dan Huang Yaqiong akhirnya menang dan sah menjadi juara setelah smes keras Huang Yaqiong tajam menusuk jantung pertahanan Malaysia. Skor di game terakhir ini 21-16 buat Tiongkok.

Statistik BWF mencatat, duel sengit kedua ganda ini berlangsung dalam durasi satu jam 26 menit.

Kegagalan Peng Soon Chan/Liu Ying Goh sekaligus membuat Malaysia belum bisa mengulang sejarah, menjadi juara di nomor ganda campuran All England. Sebelumnya (setengah) Malaysia pernah menjadi juara ganda campuran All England 1953, saat David Ewe Choong berpasangan dengan pemain Inggris June White. 

Saat ini, Court 1 Barclaycard Arena sedang mempersiapkan partai kedua antara tunggal putra Malaysia Lee Chong Wei melawan pemain Tiongkok, Shi Yuqi. (adk/jpnn)