17 Tim Sepeda Internasional Pastikan Ikut TdS 2015

Senin, 03 Agustus 2015 – 23:51 WIB

Peserta Tour de Singkarak tahun 2012, saat melintas di Nagari Tanjung Raya, kawasan Danau Maninjau, di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Foto: Zulfasli/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal pada Kementerian Pariwisata, Raseno Arya mengungkap sebanyak 17 tim sepeda internasional dari sejumlah negara sudah memastikan diri ikut Tour de Singkarak (TdS) 2015 yang akan digelar Oktober 2015 mendatang di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

"Sudah ada 17 tim internasional yang akan ikut TdS 2015," kata Raseno Arya, di sela-sela Rapat Koordinasi Persiapan TdS 2015 bersama Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota se Sumbar, di Jakarta, Senin (3/8).

Dari 17 tim yang sudah melakukan konfirmasi keikutsertaannya ujar Raseno, ada tim baru yang belum pernah ikut TdS. Selain itu ada tim balap sepeda internasional yang kembali ikut untuk memperbaiki peringkat dunianya di ajang TdS yang memperebutkan total hadiah senilai Rp2,4 miliar ini.

Dia menjelaskan, TdS 2015 terdiri dari 9 etape dengan jarak tempuh keseluruhan lebih kurang 1.181 km. Etape 1 Painan-Padang Pariaman (135 km), etape 2 Pariaman-Kabupaten Solok (120 km), etape 3 Sijunjung-Dharmasraya (197 km), etape 4 Solok Selatan-Sawahlunto (160 km).

Berikutnya etape 5 Bukittinggi-Tanah Datar (145 km), etape 6 Payakumbuh-Limapuluh Kota (135 km), etape 7 Pasaman-Pasaman Barat (98 km), etape 8 Pasaman Barat-Agam 127 km, etape 9 Padangpanjang-Padang (110 km).

Terkait acara pembukaan dan etape pertama di Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Raseno menjelaskan akan dihadiri langsung oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. "Pembukaan berlangsung pada tanggal 2 Oktober oleh Menteri Pariwisata Pak Arief Yahya dan paginya tanggal 3 Oktober dimulai etape pertama dari Painan-Padang Pariaman," jelas Raseno.

Menjawab pertanyaan wartawan terkait minimnya fasilitas hotel di Painan, Raseno mengakui bahwa masalah tersebut sedang dicarikan jalan keluarnya. "Opsi yang tersedia untuk mengatasi itu, Kementerian Pariwisata sedang melakukan koordinasi dengan pihak Pelni dalam pengadaan kapal sebagai hotel terapung. Kapal itu khusus nantinya digunakan sebagai tempat istirahat pembalap," ungap Raseno Arya. (fas/jpnn)