Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ratusan Warga Australia Menari Serentak Sebagai Bentuk Kecam Rasisme

Rabu, 05 Agustus 2015 – 13:54 WIB
Ratusan Warga Australia Menari Serentak Sebagai Bentuk Kecam Rasisme - JPNN.COM

Lapangan utama di kota Melbourne, Federation Square semakin menarik perhatian. Lebih dari 200 orang secara serentak menari bersama, hari Selasa sore (4/08), sebagai dukungan terhadap gerakan anti rasisme di Australia.

Para penari meneriakkan kata-kata "lawan rasisme", sambil membuat gerakan melempar tombak dan meninju udara, secara bersama-sama.

Gerakan ini terinspirasi dari apa yang dilakukan oleh Adam Goodes, pemain football gaya Australia, atau 'footy' saat bertanding di Melbourne, dua bulan lalu.

Gerakan tarian sebenarnya berasal dari tarian perang warga Aborigin. Setelah Goodes melakukan tarian tersebut, terjadi kontroversi antara penggemar footy dan sejumlah komentator di media.

Ratusan Warga Australia Menari Serentak Sebagai Bentuk Kecam Rasisme
200 orang secara serentak melakukan tarian perang suku Aborigin di Melbourne. Foto: ABC Melbourne, Clare Rawlinson.

Richard Frankland, adalah penyelenggara menari secara bersama-sama atau istilahnya flash mob. Ia mengatakan ide muncul setelah seorang siswa di Sekolah Tinggi Seni Victoria menyatakan keprihatinan kepada Goodes.

Menurutnya, para siswa ingin menyampaikan sikap bersama, dengan menggunakan gerakan tari perang yang dilakukan Goodes.

"Apa yang [Goodes] lakukan adalah sebagai pembuka pintu bagi Australia yang selama ini terlalu takut untuk dilihat. Mereka yang telah melihat [justru] mendapat peluang indah," kata Frankland.

Frankland mengatakan ia kewalahan dengan jumlah orang yang ingin bergabung untuk menari secara bersama-sama.

Salah satu peserta, Tammy Anderson mengaku mendapatkan pengalaman emosional saat bisa berbagi dengan orang-orang lain.

"Sebuah generasi yang trauma telah bangkit dengan arti mendalam, lebih dari sekedar olahraga [footy]," katanya.

"Kami adalah pejuang, kami di sini untuk tetap berada disini memerangi rasisme." tambah Tammy.

Ia mengatakan istial tarian perang seringkali dianggap sensasional, padahal maksudnya adalah untuk mengekspresikan fisik secara sesuai adat.

"Semua orang takut ini melihat tombak yang sebenarnya tidak terlihat, sehingga mereka membalasnnya dengan kata-kata [cemoohan dan cacian]," tegasnya.

Lapangan utama di kota Melbourne, Federation Square semakin menarik perhatian. Lebih dari 200 orang secara serentak menari bersama, hari Selasa sore

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close