Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Speedboat Dihantam Ombak, Polisi dan Putranya Tewas

Senin, 31 Agustus 2015 – 05:14 WIB
Speedboat Dihantam Ombak, Polisi dan Putranya Tewas - JPNN.COM
Pemakaman Bripka Aria Dhiananta dan putranya Bima. Foto: Rakyat Kalbar/JPG

jpnn.com - BENGKAYANG - Speedboat yang ditumpangi Bripka Aria Dhiananta dan putranya Bima, serta Willy dan Bayu tenggelam di Teluk Suak, Bengkayang, Sabtu (29/8) pukul 13.38. Mereka naik speedmoat untuk memancing di Pulau Penata.

“Bripka Aria Dhiananta merupakan anggota Satuan Sabhara Polres Singkawang. Dia ditemukan tidak bernyawa bersama anaknya Bima Hanif Calibou Roubbhi, oleh Tim SAR Satuan Polair Polres Bengkayang, sekitar pukul 15.19,” kata AKBP Agus Triatmaja SH SIK, Kapolre Singkawang, Kalbar, kepada wartawan.

Agus menceritakan, pada hari tersebut sekitar pukul 09.00, Bripka Aria Dhiananta dan putranya yang masih berusia tujuh tahun itu, dijemput dari rumahnya di Gunung Sari Singkawang oleh Zulpian menggunakan mobil Innova warna hitam, berangkat ke Dermaga Teluk Suak Bengkayang.

Selanjutnya, sekitar pukul 13.00, Bripka Aria dan anaknya berangkat ke Pulau Penata bersama mahasiswa semester akhir Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Bayu Triando menggunakan speedboat fiber milik Willy yang sebagai nakhodanya.

Belum 30 menit bertolak dari dermaga Teluk Suak, speedboat bermesin 3,3 PK yang mereka tumpangi dihantam gelombang yang teramat besar. Speedboat berbahan fiber itu oleng. Saat itu, Bripka Aria masih sempat berupaya mengeringkan speedboat yang dimasuki air.

Sekitar pukul 13.30, Willy masih sempat menggunakan selularnya untuk menghubungi Zulfian, anggota Shabara Bripka Wahyu dan ayah kandungnya, Joni. Willy menyampaikan kondisi yang mereka alami di Teluk Suak tersebut.

Melihat kondisi speedboat yang mereka tumpangi semakin parah, Willy langsung membuka seluruh pakaiannya, hingga hanya tertinggal pakaian dalam bagian bawahnya. Kemudian dia mengintruksikan Bripka Aria dan anaknya Bima, serta Bayu untuk bersama-sama terjun ke laut dan berpegangan ke pinggir speedboat.

Mendapat intruksi darurat seperti itu, Bripka Aria pun mengambil tali dan mengikatkan tubuh Bima yang baru masuk SD itu ke badannya sendiri. Setelah terikat rapat, keduanya pun terjun dan berpegangan di pinggir speedboat. Bayu juga terjun dan berpegangan erat ke pinggir speedboat.

BENGKAYANG - Speedboat yang ditumpangi Bripka Aria Dhiananta dan putranya Bima, serta Willy dan Bayu tenggelam di Teluk Suak, Bengkayang, Sabtu (29/8)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close