Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ngaku Staf Kementerian, Tipu Puluhan Warga Kendari

Kamis, 08 Oktober 2015 – 04:10 WIB
Ngaku Staf Kementerian, Tipu Puluhan Warga Kendari - JPNN.COM
FOTO: Fajar.co.id

jpnn.com - JAKARTA - Seorang pria berinisial T, dilaporkan warga Kendari, Sulawesi Tenggara ke Badan Reserse Kriminal Polri karena diduga telah menipu puluhan warga setempat.

Modusnya, T yang mengaku sebagai staf kementerian di pemerintahan pusat menjanjikan bisa meloloskan warga menjadi Pegawai Negeri Sipil di akhir masa jabatan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden.

Salah satu pelapor, Basir Muhammadiyah, mengatakan, laporan itu sudah dilayangkan Maret 2015 lalu. Mereka hari ini, Rabu (7/10) datang untuk menindaklanjuti laporan tersebut ke Bareskrim Polri.

“Korban dari saya 10 orang. Tiga anak saya, dan tujuh keponakan-keponakan saya. Kerugian 10 orang Rp500 juta,” kata Basir kepada wartawan di Bareskrim Polri, Rabu (7/10).

Menurutnya, T merupakan rekan kerjanya di Kendari. Nah, kemudian T lama menghilang. Lalu, T muncul dan mengaku sebagai Staf di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Dia menambahkan, T waktu itu mengatakan bahwa di akhir masa jabatan SBY sebagai presiden, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan ada pengangkatan PNS yang akan ditempatkan di daerah-daerah. Namun, sejak 2010 hingga 2015 tidak juga ada kepastian.

Menurut dia, Thamrin memberikan Surat Keputusan Pengangkatan PNS. “Tapi, itu palsu. Habis kesabaran, kami laporkan,” katanya.

Pelapor lain, Ali Makati, mengatakan, T yang merupakan rekan kerjanya di Kendari, pernah mengaku sebagai staf di Kementerian Sekretariat Negara, Kemenpan & RB bahkan staf BKN. “Jadi mulai tahun 2007, dia meminta kami merekrut orang-orang,” kata dia.

JAKARTA - Seorang pria berinisial T, dilaporkan warga Kendari, Sulawesi Tenggara ke Badan Reserse Kriminal Polri karena diduga telah menipu puluhan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close