Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Temukan Emas di Gundukan Sampah

Kamis, 04 Februari 2016 – 10:50 WIB
Temukan Emas di Gundukan Sampah - JPNN.COM
Pasangan pemulung di TPA Sumurbatu, Bantar Gebang, Anna (kanan) dan Inna. Foto: dok/Radar Bekasi

jpnn.com - SUDAH hampir empat tahun, Anna dan Inna, pasangan suami istri asal Kampung Cihawaru, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor ini mendirikan gubuk sederhana yang berjarak sekitar 200 meter dari gunungan sampah TPST Bantar Gebang, Bekasi. Apa suka duka mereka?

Mega Puspita, Radar Bekasi

Tidak ada yang istimewa dari gubuk tersebut, hanya merupakan bilik dan potongan papan serta kain usang untuk dijadikan dinding. Yang penting bagi mereka, gubug tersebut bisa untuk istirahat setelah seharian mengais sampah.

"Sudah hampir empat tahun kami di sini (TPA Sumurbatu). Ya, abis di kampung kami sudah tidak bisa bekerja lagi. Tidak ada yang memberi pekerjaan. Jadi kami ke sini untuk kerja jadi pemulung ngumpulin plastik-plastik," ungkap Inna (54) kepada Radar Bekasi, saat ditemui di lokasi TPA Sumurbatu belum lama ini.

Dia mengaku, sejak tahun 2011 bersama suami dan anaknya tinggal di Bekasi dan menjadi pemulung di TPA Sumurbatu hanya untuk bisa mendapatkan penghasilan yang tidak seberapa untuk menyambung hidup.

"Anak saya hanya satu. Dulu ikut mulung di sini. Tapi sekarang dia sudah menikah. Dan sudah memberikan dua cucu buat kami. Alhamdulillah sudah kerja juga. Jadi tinggal kami berdua yang mulung," paparnya dengan logat sunda khas Bogor.

Sementara itu, Anna sang suami pun menjelaskan tentang jenis-jenis sampah yang dia pulung dan kumpulkan untuk selanjutnya bisa dia jual dan mendapatkan uang. "Kami mulung plastik-plasik, botol bekas, dan kaleng bekas. Kami kumpulkan dulu biar banyak. Kalau sudah banyak dan pengepul datang, baru ditimbang," tukasnya.

Plastik yang mereka kumpulkan berupa plastik kresek bekas yang nantinya akan dikumpulkan dan timbang untuk bisa dapat ditukar dengan rupiah. "Satu kilo plastik harganya Rp300 rupiah. Biasanya kami ngumpulin sampai satu karung, dan satu karung paling beratnya 25 kilo. Jadi, kami bisa ngumpulin 50 kilo atau dua karung plastik berdua dalam satu hari," tambah Anna.

SUDAH hampir empat tahun, Anna dan Inna, pasangan suami istri asal Kampung Cihawaru, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor ini mendirikan gubuk sederhana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close