Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengenang 83 Tahun Perebutan Kapal Perang Belanda De Seven Provincien

Sabtu, 06 Februari 2016 – 15:35 WIB
Mengenang 83 Tahun Perebutan Kapal Perang Belanda De Seven Provincien - JPNN.COM
Sebanyak 20-an warga Sabu dan keluarga memperingaati tragedi perebutan kapal perang Belanda, De Seven Provincien di TMP Kalibata, Jumat (5/2) khususnya Pahlawan Nasional asal Sabu Provinsi NTT, Marthin M. Paradja. FOTO: Timor Express/JPNN.com

jpnn.com - Tanggal 4 Februari adalah tanggal terjadinya tragedi perebutan kapal perang Belanda, De Seven Provincien. Pemimpin pasukannya Marthin M. Paradja, pria asal Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Untuk memperingati peristiwa itu, puluhan warga asal Sabu di Jakarta, nyekar dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, tempat Paradja dimakamkan.

FERDY TALOK, Jakarta

Kebanyakan masyarakat Provinsi NTT tidak begitu mengenal pahlawan nasional, salah satunya Martijn M. Paradja. Walau tidak dikenal, negara tetap mengakui perjuangannya, dalam melawan penjajah Belanda, dan hingga tewas bersama 20 rekan lainnya di Laut Jawa. Siapa gerangan Martijn M. Paradja?

Perjuangan memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda, menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang tak terhitung nilainya. Patriotisme dan keinginan bebas dari penjajah menjadi modal bersama menentang kolonialisme Belanda. Walau dengan kemampuan dan peralatan seadanya, pahlawan Indonesia, mampu memerdekan negara Indonesia tercinta pada 17 Agustus 1945 silam.

Dalam perjuangan itu, seluruh rakyat Indonesia, termasuk NTT yang merasa senasib dan sepenanggungan, angkat senjata demi membebaskan negara ini. Salah satu pejuang dan pahlawan nasional yang turut ambil bagian yakni Martijn Marseha Paradja.

Pejuang asal Sabu Raijua itu, tercatat dalam sejarah bangsa yang lebih dikenal sebagai pejuang Kapal Tudjuh (De Seven Provincien). Untuk mengenang dan menapaktilasi perjuangan seorang Martijn Paradja, Kamis (4/2) Keluarga Besar Sabu diaspora Jakarta, dipimpin Imanuel Gunung Toebe dan Peter A. Rohi serta sejumlah keluarga terkait lainnya, nyekar dan menabur bunga di pusara 21 pahlawan Kapal Tudjuh, termasuk Martijn Paradja.

Pantauan media ini, kedatangan keluarga Sabu, NTT, diawali dengan penghormatan terhadap seluruh Pahlawan Nasional yang berada di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan. Usai penghormatan terhadap 9.071 pahlawan, dilanjutkan dengan nyekar di makam Martijn Paradja dan rekan-rekanya.

Tanggal 4 Februari adalah tanggal terjadinya tragedi perebutan kapal perang Belanda, De Seven Provincien. Pemimpin pasukannya Marthin M. Paradja,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close