DPR: Dikti Harus Tindak Tegas Yayasan SGU
jpnn.com - Menurut Dadang, penyelenggara pendidikan harus patuh dan tunduk terhadap peraturan pemerintah tentang syarat pendirian perguruan tinggi swasta (PTS). Jika terbukti melanggar maka kemenristek Dikti tak boleh pandang bulu.
Ini disampaikan Dadang, menyikapi keluhan orangtua yang anak-anak mereka kuliah di kampus SGU. Keresahakan muncul setelah tahu bahwa tanah dan gedung yang digunakan untuk proses belajar mengajar ternyata bukan milik Yayasan Swiss German University Asia (YSGUA), tapi juga tidak disewa.
YSGUA adalah penyelenggara pendidikan di PT SGU. Hal ini dinilai melanggar Kepmen No 234/U/200 tentang Pedoman Pendirian perguruan Tinggi. Para orang tua yang anaknya kuliah di kampus ini akhirnya menyurati Kemenristek Dikti guna menyelesaikan persoalan di YSGUA.
"Bila YSGUA tak bisa memenuhi persyaratan pendirian perguruan tinggi hingga mengganggu kelangsungan belajar-mengajar di kampus itu, maka Kemenristek Dikti bisa memindahkan mahasiswa dan menunjuk PTS lain yang setara dengan SGU," kata Dadang Rusdiana, Jumat (15/4).
Sekretaris Fraksi Hanura DPR itu mengapresiasi tindakan pemerintah membekukan 243 PTS se Indonesia pada 2015, karena tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Pelanggaran-pelanggaran pun beragam seperti tidak memiliki gedung sendiri dan menerbitkan ijazah atau gelar palsu.
“Jangankan penyelenggara pendidikan tak memiliki sarana dan prasarana sendiri, yang mahasiswanya tidak memenuhi rasio yang ditetapkan saja dibekukan kok. Masalahnya, kenapa SGU bisa lolos dari pembekuan," tegasnya, mempertanyakan.
Dadang menambahkan, pendirian sebuah perguruan tinggi harus telah memenuhi selurhu persyaratan, salah satunya adalah kepemilikan gedung sendiri.
"Ini sangat aneh. Sebagai penyelenggara perguruan tinggi bertaraf internasional, kok YSGUA tidak memiliki sarana dan prasarana berupa gedung sendiri. Ini harus segera diselesaikan Kemenristek Dikti agar masyarakat dan mahasiswa terlindungi," pungkasnya.(fat/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
- Hukum
Ditangkap Densus, 8 Orang Kelompok Jemaah Islamiyah Jadi Tersangka
Jumat, 19 April 2024 – 13:41 WIB - Humaniora
Formasi CPNS 2024 & PPPK Terbanyak untuk Honorer Tenaga Teknis
Jumat, 19 April 2024 – 13:05 WIB - Sosial
Bersama TNI AU, BAZNAS Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara
Jumat, 19 April 2024 – 12:35 WIB - Humaniora
AMMI Batalkan Aksi Menjelang Putusan Sengketa Pilpres, Ini Alasannya
Jumat, 19 April 2024 – 12:24 WIB
- Sepak Bola
Penyesalan Pelatih Australia Seusai Takluk dari Timnas U-23 Indonesia
Jumat, 19 April 2024 – 13:27 WIB - Humaniora
Formasi CPNS 2024 & PPPK Terbanyak untuk Honorer Tenaga Teknis
Jumat, 19 April 2024 – 13:05 WIB - Humaniora
Kembali Memanas, Wasekjen PBNU Sesalkan PKB yang Alergi Regenerasi Pimpinan
Jumat, 19 April 2024 – 11:38 WIB - Jabar Terkini
Bentrok 2 Ormas di Bandung, 1 Orang Meninggal Dunia
Jumat, 19 April 2024 – 09:25 WIB - Gosip
Ferry Irawan Jawab Kabar Segera Rujuk dengan Mantan Istri
Jumat, 19 April 2024 – 12:12 WIB