Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Oalah! Kurun Lima Bulan 31 Perusahaan Tutup di Daerah Ini

Rabu, 25 Mei 2016 – 08:16 WIB
Oalah! Kurun Lima Bulan 31 Perusahaan Tutup di Daerah Ini - JPNN.COM
Sedikitnya ada 31 perusahaan yang tutup dalam kurun lima bulan di kota Batam, Kepri. Foto: Batam Pos/JPG

jpnn.com - BATAM - Jumlah perusahaan yang menutup usahanya di Batam, Kepulauan Riau, terus bertambah. Sepanjang Januari-Mei 2016 saja tercatat ada 31 perusahaan yang tak beroperasi lagi. Sedikitnya ada 228 orang kehilangan pekerjaan akibat tutupnya ke-31 perusahaan itu.

"Jumlah ini yang terdaftar di Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam hingga Mei 2016," kata Sekretaris Komisi IV DPRD Batam, Udin P. Sihaloho, seperti dikutip dari batampos (Jawa Pos Group), Selasa (24/5).

Udin mengatakan, sekitar 228 karyawan yang terdampak tutupnya 31 perusahaan itu terdiri dari 190 pria dan 37 wanita. Mereka merupakan pekerja lokal dan asing.

Penyebab tutupnya perusahaan tersebut juga beragam. Mulai konflik internal, habis masa kontrak, tidak ada pekerjaan atau proyek, hingga karena tidak mendapatkan izin kuota impor dari Badan Pengusahaan (BP) Batam. 

Dari data yang masuk ke Komisi IV DPRD tersebut diketahui, pada Januari 2016 ada enam perusahaan yang tutup. Disusul enam perusahaan lainnya di bulan Februari dan tujuh perusahaan di bulan Maret. Selanjutnya, di bulan April, ada tujuh perusahaan yang gulung tikar. Kemudian pada Mei ini ada lima perusahaan yang tutup.

Bidang usaha dari perusahaan yang tutup itu bermacam-macam. Mulai dari jasa konstruksi perkapalan, kontraktor, dan jasa kepengurusan transportasi. Ada juga di bidang restoran, perdagangan, subkon perkapalan dan pemograman komputer, perdagangan bahan bakar minyak, distributor rokok, jasa pelaksana kontruksi, dan sebagainya.

Menurut Udin, kian bertambahnya perusahaan di Batam yang tutup tidak terlepas dari buruknya pelayanan Pemerintah Kota (Pemko) Batam dan BP Batam. Untuk itu dia berharap kedua lembaga itu terus meningkatkan sinergisitas untuk meningkatkan kenyamanan para investor. Selain itu perlu juga komunikasi antara pemerintah dan pengusaha, khususnya setiap kali membahas Upah Minimum Kota (UMK) Batam.

"Kepada serikat pekerja kita juga mengharapkan untuk memberikan bimbingan kepada para anggotanya. Jangan sedikit-sedikit pembahasan UMK dibarengi dengan aksi demo yang kadang kala berakhir anarkis, sehingga menyebabkan suasana yang tidak kondusif, dampaknya tentu saja banyak perusahaan yang tutup," tegas Udin.

BATAM - Jumlah perusahaan yang menutup usahanya di Batam, Kepulauan Riau, terus bertambah. Sepanjang Januari-Mei 2016 saja tercatat ada 31 perusahaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close