Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengharukan..Tembus Perbatasan ke Syria Demi Lebaran

Senin, 04 Juli 2016 – 21:01 WIB
Mengharukan..Tembus Perbatasan ke Syria Demi Lebaran - JPNN.COM
Antrean menuju perbatasan Syria dan Turki. Foto: The Daily sabah

Hari raya Idul Fitri sebentar lagi. Tradisi pulang ke kampung halaman atau mudik pun terlihat di berbagai belahan dunia. Tidak hanya di Indonesia. Warga yang tinggal di sekitar kawasan konflik pun rela melewati perbatasan dengan pengamanan tingkat tinggi demi merayakan hari kemenangan bersama orang tercinta.

Seperti yang dilakukan muslim Syria yang mengungsi di Turki. Beberapa hari ini mereka memadati area perbatasan yang terletak antara Cilvegözü, Turki, dan Aleppo, Syria.

Pemerintah Turki memang membuka pintu perbatasan itu sejak 30 Juni sampai 5 Juli besok untuk memudahkan para pengungsi Syria yang ingin pulang ke negaranya dan merayakan hari raya Idul Fitri.

Hanya pengungsi berpaspor asli dan teregistrasi yang diperbolehkan menyeberang. Mereka hanya boleh tinggal di Syria selama 15 hari. Lebih dari itu, mereka tak bisa masuk Turki lagi.

Tahun lalu ada 13 ribu pengungsi yang mudik ke Syria. Tahun ini diperkirakan jumlahnya tidak jauh berbeda. Sama seperti pemudik pada umumnya, para pengungsi Syria itu membawa tas-tas besar berisi barang-barang milik mereka.

Turki memang menjadi tempat jujukan para pengungsi Syria. Total ada 2,7 warga Syria yang mencari perlindungan di sana akibat perang sipil yang tak kunjung usai.

 Namun, pemerintahan yang dipimpin PM Recep Tayyip Erdogan sangat ketat menjaga perbatasan. Sebab, kawasan itu kerap menjadi sasaran serangan. Pada 2013 lalu, bom mobil meledak di perbatasan tersebut dan menewaskan 13 orang.

''Saya sudah dua tahun tidak bertemu keluarga,'' kata Hassan Mahmoud, salah seorang warga Syria yang kemarin antre pemeriksaan di perbatasan.

Dia pun rindu bertemu dengan mereka. Kondisi serupa dialami Ibrahim Gannum, warga Syria yang sekolah di Turki.

''Tahun lalu saya tak bisa pulang. Makanya, tahun ini harus,'' katanya. Mereka hanyalah sedikit dari 10 juta warga Syria yang harus tercerai-berai dengan keluarganya akibat konflik. (The Daily Star/The Daily Sabah/Gulfnews/sha/c19/any/flo/jpnn)

 

Hari raya Idul Fitri sebentar lagi. Tradisi pulang ke kampung halaman atau mudik pun terlihat di berbagai belahan dunia. Tidak hanya di Indonesia.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close