jpnn.com, PONTIANAK - Jumariani dan kakaknya, Nurbiati termasuk wanita pemberani.
Meskipun menderita luka tusuk, Nurbiati masih berani melawan empat kawanan perampok yang ingin merampas tasnya, Jumat (9/6).
BACA JUGA: Pak Jokowi Nge-Vlog Lagi, Pamer Jalan di Kalimantan
Peristiwa itu terjadi ketika kedua remaja putri tersebut akan mengambil uang di ATM BRI di Jalan Sultan Abdurrahman, Pontianak Kota, Kalimantan Barat.
“Mereka (tersangka) merampas tas. Karena kami berkelahi dengan mereka, mereka pun jadi melawan dan mengeluarkan pisau. Salah seorang tersangka menikam si Beti (panggilan akrab Nurbiati), saya diterajang hingga tercampak. Kemudian saya teriak-teriak,” kata Jumiriani di Rumah Sakit Anton Soedjarwo Polda Kalbar.
BACA JUGA: Pria 50 Tahun Terlindas Tronton, Kepalanya... Duh Gusti...
Jumariani juga hampir ditusuk. Dia sempat menangkis pisau yang diayunkan salah satu tersangka.
Akibatnya, tangan kirinya terluka. Sedangkan Beti menderita luka tusuk di perut sebelah kiri.
BACA JUGA: Korban Perampokan di SPBU Daan Mogot itu Ternyata Bos....
“Kami belum sempat mengambil uang dan baru akan membuka pintu ATM yang terletak di antara kantor PTPN XIII dan Gedung PCC (Pontianak Convention Center) itu. Pas mau masuk, buka pintu ternyata ATM-nya mati, jadi belum sempat ambil uang. Beti berada di depan pintu ATM, dikiranya saya sudah selesai ambil uang,” kata Jumariani.
Setelah mengetahui ATM tidak berfungsi, kedua wanita ini beranjak meninggalkan lokasi.
Namun, mereka didekati dua tersangka. Salah satu tersangka tiba-tiba menarik tas Jumariani dari belakang. Saat itulah Beti mencoba menahan tas tersebut.
“Saat itu saya masih menghadap mesin ATM, Beti menghadap ke jalan. Dua orang itu lihat kiri kanan, lalu menarik tali tas saya dari belakang. Makanya Beti tahan tas saya dengan sekuat tenaganya,” jelasnya.
Jumariani langsung berteriak. Tak lama berselang, datang dua pria yang mengendarai sepeda motor.
Jumariani mengira kedua pria itu akan menolongnya. Salah seorang dari mereka turun dari sepeda motor.
Namun, dia langsung menendang atau menerjang Jumariani. Akibatnya, Jumariani tersungkur.
Sementara itu, rekannya yang masih berada di atas sepeda motor menabrak Beti. Alhasil, Beti terjatuh.
“Saat itulah Beti ditusuk dan tersangka berusaha menusuk saya, tapi saya tangkis. Kemudian mereka berempat berusaha kabur mengendarai sepeda motor. Namun salah seorang dari mereka berhasil ditangkap warga,” ungkap Jumariani.
Salah seorang pelaku ternyata tidak hanya menusuk Nurbaiti.
Mulyadi, warga yang berupaya membantu kedua wanita tersebut juga ditusuk.
Mulyadi menderita empat tusukan di tubuhnya. Polisi akhirnya berhasil meringkus salah satu pelaku bernama Eko (26).
Pria asal Palembang, Sumatera Selatan itu dilumpuhkan polisi dengan timah panas.
Dia ditembak di kedua pahanya karena berupaya kabur saat hendak ditangkap.
“Saya baru seminggu di Kota Pontianak jualan obat-obatan,” kata Eko di IGD Rumah Sakit Anton Soejarwo Polda Kalbar, kemarin.
Eko mengaku menusuk Beti dan melukai Jumariani. Dia kesal karena kedua wanita itu mencoba melawan.
“Korban melawan, makanya saya tikam. Setelah itu, saya lari bersama kawan-kawan saya,” ujar Eko.
Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Muhammad Husni Ramli mengatakan, Eko dan rekan-rekannya beraksi ketika kedua korban memasuki ATM.
“Tersangka yang kami amankan ini langsung menerobos masuk ke ATM, sehingga terjadi tarik-menarik tas antara korban dan pelaku,” kata Kompol Husni.
Saat ini, petugas masih memburu tiga pelaku berinisial IL, AM, dan AN. (Ambrosius Junius, Iman Santosa, Hamka Saptono)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawa Gaji dan THR Rp 350 Juta, Dor! Pria Dirampok, Ditembak di Kepala
Redaktur & Reporter : Ragil