1 Pasien DBD di Cianjur Meninggal Dunia

Sabtu, 15 Januari 2022 – 01:50 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, dr Irvan Nur Fauzy. ANTARA/Ahmad Fikri

jpnn.com, CIANJUR - Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, menyatakan sepanjang Januari 2022 ada 14 pasien terjangkiti demam berdarah dengue (DBD). 

Dari 14 itu, satu di antaranya meninggal dunia setelah sempat menjalani penanganan medis. 

BACA JUGA: Antisipasi DBD, Sekretaris Kelurahan Cideng Pimpin Aksi PSN

Sementara 13 lainnya menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. 

Kepala Dinas Kesehatan Cianjur dr Irvan Nur Fauzy mengatakan kasus pasien DBD meninggal dunia, merupakan kasus pertama pada 2022 ini. 

BACA JUGA: 3 Anak Terkena DBD di Cipayung Jaktim, Fogging Langsung Dilakukan

"Sepanjang bulan Januari, kami mendapat laporan ada 14 orang yang terjangkit DBD di Cianjur, satu orang di antaranya meninggal dunia sedangkan puluhan orang lainnya hanya sebatas suspect, sehingga berbagai upaya pencegahan akan kami lakukan," kata  di Cianjur, Jumat (14/1). 

Pihaknya akan menggencarkan kembali kampanye program 3M, yakni menguras, menutup, dan mengubur benda yang dapat dijadikan sarang nyamuk untuk berkembang biak, serta menggalakkan kembali pengasapan.

BACA JUGA: Warga Jaksel Diminta Waspada DBD

Setiap tahun, kasus DBD di Cianjur masih tinggi. 

Berdasarkan data 2021, sebanyak 250 orang terjangkiti DBD dan tiga di antaranya meninggal dunia. 

Pada 2020, total warga terjangkiti DPD sekitar 800 orang, dengan tujuh meninggal dunia.

"Pemkab Cianjur sudah mengeluarkan surat edaran ke setiap kecamatan untuk melakukan berbagai upaya pencegahan, termasuk meningkatkan 3M serta menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal hingga rumah masing-masing warga," katanya.

Selama ini, lanjut dia, sejumlah kecamatan termasuk dalam wilayah endemi DBD, seperti Kecamatan Cianjur, Cilaku, Cibeber, dan Karangtengah.

Jumlah penduduk di kecamatan tersebut cukup padat dan rawan terjadi kasus DBD yang menyebabkan korban jiwa.

Hingga saat ini, pihaknya belum menetapkan kasus luar biasa karena angka DBD masih rendah. 

Namun, upaya pencegahan dengan cara melakukan pengasapan terus ditingkatkan.

Warga bahkan diminta untuk waspada karena di musim hujan banyak genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

"Kami juga meminta petugas di pusat layanan kesehatan, untuk segera melakukan penanganan cepat, ketika ada warganya terjangkit DBD. Kalau ada yang terjangkit segera dibawa ke rumah sakit," pungkas Irvan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler