10 Bulan Hilang, Taufik Ditemukan Tinggal Tulang

Kamis, 12 Oktober 2023 – 08:43 WIB
Polisi sedang mengumpulkan tulang belulang hasil temuan kerangka manusia di area perkebunan kelapa sawit, di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Senin (9/10/2023). (ANTARA/HO-Polres Tanah Laut)

jpnn.com, TANAH LAUT - Personel Satuan Reskrim Polres Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) mengungkap penemuan kerangka dan tengkorak manusia di wilayah perkebunan kelapa sawit.

Tulang belulang manusia ialah Taufik (27) yang dinyatakan hilang oleh pihak keluarga sejak 24 Desember 2022.

BACA JUGA: Hilang di Perairan Pesisir Barat, Hendra Cipta Ditemukan Sudah Meninggal Dunia

“Korban kami temukan di area kebun sawit. Hasil penyelidikan sementara belum ada tanda yang mengarah ke tindak pidana,” kata Kanit Pidana Umum Polres Tanah Laut Ipda Aini, Rabu (11/10) malam.

Aini menyebut kerangka dan tengkorak manusia yang memiliki identitas bernama Taufik (27) itu ditemukan di Desa Sungai Pinang, RT/RW 01/01, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, pada Senin (9/10) lalu sekitar pukul 00.30 WITA.

BACA JUGA: Wanita Muda Tewas di Mal Paragon Semarang, Polisi Temukan Surat

“Pada hari yang sama yakni sekitar pukul 23.00 WITA, korban kami serahkan ke pihak keluarga,” ucapnya.

Dia mengatakan tulang belulang Taufik diterima langsung oleh Parhani selaku kakak kandung korban.

BACA JUGA: Hasto Beri Info soal Pengumuman Cawapres Pendamping Ganjar & Pendaftaran ke KPU

Pihak keluarga meyakini korban sebagai anggota keluarga karena terdapat beberapa tanda dan ciri-ciri, yakni satu buah gigi depan bagian atas sudah patah.

Kemudian, kebiasaan korban membawa dompet lebih dari satu. Lalu, ibu korban, Fatimah meyakini dompet yang ditemukan petugas adalah milik anaknya.

Para saksi mengatakan korban terbiasa membawa uang pecahan Rp 10.000 yang dibuktikan ada lembaran uang pecahan sesuai besaran tersebut tersimpan di dalam dompet korban.

Selain itu, korban juga disebut memiliki riwayat penyakit epilepsi yakni gangguan sistem susunan saraf.

“Penemuan mayat sampai tahap penyelidikan karena sudah ada pihak yang mengakui korban sebagai anggota keluarga. Pihak keluarga juga menolak untuk autopsi," kata Aini.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler