10 Ekor Sapi di Semarang Ditemukan Mati, Lima di Antaranya Tak Wajar

Selasa, 06 Agustus 2024 – 15:38 WIB
Lokasi kejadian sapi yang ditemukan mati di Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com, SEMARANG - Sepuluh ekor sapi di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) ditemukan mati. Lima di antaranya diketahui mati dalam kondisi tak wajar.

Kematian sapi itu diketahui pada Sabtu (3/8). Saat itu sapi mengalami gejala demam setelah hari sebelumnya daerah Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunungpati itu dilanda hujan deras.

Total, sejak Sabtu hingga Senin (5/8), dari empat kandang terdapat lima hewan ruminansia yang mati dengan gejala sakit sama.

Sehari setelahnya atau Selasa (6/8), di kandang sebelahnya, bertambah lima sapi mati secara tiba-tiba. Kematian itu dinilai janggal lantaran lima sapi itu langsung mati seketika di pagi hari tepatnya pukul 05.30 WIB.

"Awalnya sore, sapi mau makan, setelah makan habis pemiliknya pulang mau salat maghrib. Malam masih sehat, tahu-tahu tidak ada gejala sakit paginya pukul 05.30 sudah mati semua," kata M Fasodin, Ketua Kelompok Tani Kelurahan Cepoko ditemui di lokasi.

Mengetahui hal janggal tersebut, pihaknya melaporkan ke Dinas Pertanian Kota Semarang. Lima sapi yang ditemukan mati tak wajar itu diambil sampel darahnya untuk diuji laboratorium di Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta.

Selama empat tahun bergelut di dunia peternakan sapi, Fasodin tak pernah menemui hal janggal seperti ini, kecuali wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK yang menyerang pada 2022.

"Ini kejadian yang tidak biasa, dulu ada PMK kelihatan, kayaknya wabah sudah tidak ada kok seketika mati semua, mulutnya berkelelot, janggal," kata Fasodin.

Keyakinannya makin janggal ketika sapi yang mati hanya di satu kandang. Sementara jumlah anggota kelompoknya terdapat puluhan dengan jumlah sapi lebih dari 100 ekor.

"Kalau satu ekornya Rp 20 juta, dengan jumlah 10 sapi artinya kerugian mencapai Rp 200 juta," ujar Fasodin.

Kini aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Terdapat Tim Inafis Polrestabes Semarang dan dokter hewan yang melakukan pengambilan sampel.

Kapolsek Gunungpati Kompol Agung Raharjo mengatakan bangkai-bangkai sapi itu telah dikubur untuk menghindari timbulnya penyakit. Pasalnya kondisi sapi sudah menggelemnung dan mengeluarkan bau.

"Kami identifikasi, cek lokasi, makanannya, ada potongan singkong dan ampas tahu. Sebatas kasat mata, soal spesifikasi ada dokter hewan yang sudah kami hubungi, diambil sampel darah, tenggorokan, dan lain-lain," ujarnya.

Kini, polisi bersama Dinas Pertanian Kota Semarang masih menunggu hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta.(mcr5/jpnn)

BACA JUGA: Upaya Sarihusada Tingkatkan Produktivitas Peternak Sapi Perah Rakyat & Koperasi Susu Segar


Redaktur : Natalia
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler