jpnn.com - Indonesian Box Office Movie Awards (IBOMA) 2018 siap dihelat pada Jumat (23/3). Disiarkan langsung oleh SCTV, ajang penghargaan untuk insan perfilman tanah air tersebut menetapkan 15 kategori apresiasi bagi sepuluh film terlaris pada 2017.
IBOMA diklaim berbeda dengan penghargaan film lain. Sebab, yang menjadi penyeleksi awal adalah penonton.
BACA JUGA: Aurelie Sibuk Bintangi Dua Film
Animo masyarakat untuk menonton film Indonesia di bioskop terus meningkat. Hal itu tentu membahagiakan dan membuat industri perfilman makin bergairah.
Kriteria film-film yang masuk seleksi IBOMA adalah yang meraup lebih dari 1 juta tiket bioskop. Sepuluh tertinggi pada 2017 meliputi Pengabdi Setan, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 2, Ayat-Ayat Cinta 2, Danur: I Can See Ghosts, Jailangkung, Susah Sinyal, Surga yang Tak Dirindukan 2, Mata Batin, The Doll 2, serta Surat Cinta untuk Starla The Movie.
BACA JUGA: Iwa K Adu Akting dengan Sule di Hongkong Kasarung
Dewan juri IBOMA terdiri atas tujuh tokoh yang banyak berkecimpung dalam produksi film. Baik di depan maupun belakang layar. Mereka adalah Erwin Arnada, Gina S. Noer, Lola Amaria, Prisia Nasution, Rako Prijanto, Sentot Sahid, dan Titi Rajo Bintang.
’’IBOMA memberikan energi baru, bahwa film yang laris itu juga berkualitas,” papar Erwin dalam konferensi pers di SCTV Tower lantai 8, Senayan, Jakarta, Rabu sore (14/3).
BACA JUGA: Film Takut Kawin Dapat Endorsement dari Anies Baswedan
Bukan hal yang mudah bagi tim juri untuk menentukan pemenang pada 15 kategori. Yakni, Film Box Office Tahun Ini, Film Box Office Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Terbaik, Pendatang Baru Terbaik, Poster Film Terbaik, Trailer Film Terbaik, Produser Film of the Year, Original Soundtrack Terbaik, Ensemble Cast Terbaik, dan Top 10 Film Box Office Indonesia 2017.
Penentuan kategori box office dalam industri film diukur dari jumlah penonton. Ada yang dari gros dan neto penghasilan. ”Tapi, di sini kita tidak terbiasa mengeluarkan angka pendapatan itu. Tolok ukurnya masih di jumlah penonton,” lanjut Erwin.
Sementara itu, Prisia mengungkapkan, stigma yang kerap muncul dalam industri film tanah air, film yang bagus itu sulit laku dan film yang laris belum tentu bagus.
”Lewat IBOMA, stigma tersebut bisa dipatahkan. Kita bisa saling belajar formula membuat film bagus yang bisa dicintai penonton,” ucap Prisia.
Jika dicermati, lima di antara sepuluh film box office tanah air bergenre horor. Hal itu menunjukkan bahwa film-film horor Indonesia belakangan ini makin berkualitas dan diterima penonton.
Prilly Latuconsina, pemeran Danur: I Can See Ghosts, senang menjadi bagian dari film horor yang dibuat secara berkualitas.
”Terima kasih IBOMA karena sudah menjadi tolok ukur para sineas dan aktor. Film tidak sekadar laku, tapi harus berkualitas. Dan, yang laku harus berkualitas supaya penonton mendapatkan insight positif dari menonton film,” tuturnya. (nor/c18/nda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekuel Dilan Mulai Digarap, Siap-Siap Baper Lagi
Redaktur & Reporter : Adil