10 Hari Menjadi Murid Dahlan Iskan

Sabtu, 13 Desember 2014 – 12:22 WIB
Dahlan Iskan. Foto: Indopos/dok.JPNN

"RAMA, besok ke Jakarta. Ikut pelatihan konsep koran Metro sama Pak Dahlan," ujar Pemimpin Redaksi Metropolitan Bogor Abdul Somad kepada saya selepas pulang dari kantor Selasa (2/12) malam itu.
-----------
Oleh Rama Irawan, Redaktur Harian Metropolitan, Bogor.
----------
Dilatih langsung Dahlan Iskan? Saya cukup kaget dan tidak percaya. Awalnya saya sudah diarahkan untuk menjalani 'pesantren jurnalistik' di Jawa Pos di Surabaya pada bulan yang sama.

Di Jawa Pos, kantor pusat grup Jawa Pos pun saya tak berharap akan bertemu, apalagi dididik oleh Dahlan Iskan.

BACA JUGA: Ditolak di Papua, Ini Saran DPR Buat Jokowi

Pak Dahlan mengajar jurnalistik lagi! Ini tak pernah dibayangkan bahkan oleh para petinggi Jawa Pos Grup. Karena sudah lama sekali mantan CEO Jawa Pos Grup itu tidak lagi ikut campur urusan redaksi, apalagi menggembleng langsung para pemimpin redaksi di Jawa Pos Grup.

Apalagi saya yang kelasnya masih bawahan. Dan saya diperintahkan untuk ikut kelas Dahlan Iskan itu?

BACA JUGA: Ini Pengusaha yang Diperas Bupati Lombok Barat

Dibandingkan peserta lain saya tergolong junior. Para pemred senior yang menjadi peserta dalam pelatihan mengaku, sejak berangkat mereka belum percaya kalau Pak Dahlan bisa hadir penuh, dan benar-benar akan mengajar sendiri selama 10 hari. Saya makin takjub dengan kesempatan yang saya dapatkan ini.

Buat saya, ini kehormatan yang luar biasa. Ya, saya akan menjadi murid sang maestro jurnalistik yang melahirkan sebuah grup koran besar di mana saya bekerja di salah satu korannya di Bogor!

BACA JUGA: Dimenangkan BANI, PT Berkah Ogah Akui Putusan MA

Situasi bisnis media memang sedang tidak bagus. Oplah koran metro cenderung turun dalam beberapa tahun terakhir. Persaingan media makin ketat. Apalagi koran metro sering diposisikan sebagai koran kelas dua. Resep apa yang akan ditawarkan Dahlan Iskan? Itulah yang kami dapatkan dari beliau.

Kami diajak merumuskan bersama soal formulasi berita di halaman satu yang 'benar-benar menjual', menghasilkan berita yang minimal bernilai 7 untuk diterbitkan, bagaimana membentuk wartawan yang bukan 'wartawan sambil lalu', memotivasi mereka, menghitung imbalan yang pantas, mengingatkan soal pentingnya perencanaan.

Di hari pertama, kami memulai pelatihan dengan matahari Jakarta yang rada sendu. Padepokan Demi Indonesia, di Jalan Hang Tuah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, awalnya menjadi tempat pelatihan dan tempat menginap bagi sebagian peserta dari luar Jakarta. Ini rumah yang nyaman. Ada kolam renang dan ruang tengahnya cukup luas.

Tetapi pelatihan kemudian oleh Pak Dahlan sendiri diminta untuk  pindah ke ruang rapat Jawa Pos, di lantai 10 Graha Pena, tak jauh, masih di Jakarta Selatan juga.

Ketika kelas dimulai, saya semakin mengakui kehebatan Dahlan Iskan. Ia memberikan materi tanpa silabus. Semua seolah-olah materi itu sudah terkonsep jelas di dalam pikirannya. Apa yang disampaikan Dahlan Iskan rasional dan sistematis.

Sejak hari itu hingga hari ke 9 Dahlan membuat saya semakin terpukau dan kagum. Ia memang layak disebut maestro jurnalistik.

"Kalian para pemred ini benar-benar bisa membuat keajaiban. Kalian bisa menyelamatkan koran kalian masing-masing," kata Dahlan.

Afni Zulkifli, Pemred Pekanbaru Pos, salah seorang peserta pelatihan dengan cermat mencatat semua materi lisan pelatihan Dahlan Iskan, termasuk seluruh rumusan, usulan, jawaban, dari semua perserta pelatihan. Rencananya bahan ini akan dibukukan.

Pada suatu hari pelatihan, ada perkataan beliau yang membuat saya tergelitik. Yakni soal memerintah Tuhan. Ia menyampaikan bahwa Tuhan saja bisa diperintah.

"Coba ingat bahasa doa. Semuanya perintah atau harapan," kata Dahlan yang langsung disambut gelak tawa para peserta.

Tuhan saja bisa diperintah, bagaimana dengan yang lain? Tentu bisa diperintah juga. Misalnya dengan atasan, memerintahnya dengan memohon, dengan sahabat memerintahnya dengan meminta tolong. ***

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus TPI, PT Berkah Anggap Putusan BANI Sudah Tepat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler