jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan 10 helikopter untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Barat (Kalbar).
Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho memerinci, jumlah helikopter yang beroperasi di Kalbar sampai dengan 22 Agustus 2018 terdiri dari satu Heli Bolkow yang berfungsi untuk patroli dan water bombing.
BACA JUGA: Era Jokowi, 500 Perusahaan Pelaku Karhutla Disikat Habis
Kemudian, dua Heli Bell di Bandar Udara Internasional Supadio, Kubu Raya, yang sudah beroperasi melakukan water bombing.
Tiga Heli MI 8 yang baru datang dan sudah beroperasi melakukan water bombing. Serta masing-masing satu Heli Bell di Sintang dan Ketapang yang berfungsi untuk melakukan water bombing.
BACA JUGA: KLHK Tak Gentar Melawan Pelaku Kejahatan Karhutla
"Kesimpulan, jumlah helikopter yang ada di Kalbar delapan buah (4 buah heli Bell, 3 buah heli Kamov, 1 heli Bolkow). Dua heli MI tambahan," ungkap Sutopo, Jumat (24/8).
Lebih lanjut Sutopo tidak memerinci berapa dana yang dikeluarkan untuk water bombing tersebut dalam sehari. "Kita hitungannya tidak harian," katanya.
BACA JUGA: Oesman Sapta: Karhutla Berdampak Buruk bagi Warga Kalbar
Namun, Sutopo menjelaskan, untuk penanganan karhutla selama 2018, BNPB menganggarkan dana Rp 750 miliar. "Ini untuk seluruh Indonesia," tegasnya.
Menurut Sutopo, anggaran tersebut diambilkan dari dana siap pakai. Jika ternyata penggunaan tidak sampai Rp 750 miliar, maka akan dikembalikan ke kas negara. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Catat! Tak Ada Bencana Asap Nasional Sejak Era Jokowi
Redaktur & Reporter : Boy