jpnn.com, MALANG - Saat ini tercatat ada sembilan pasien positif corona di Kelurahan Mergosono, Kota Malang, Jatim.
Kesembilan pasien tersebut merupakan satu keluarga yang tinggal serumah.
BACA JUGA: Mengaku Positif Covid-19, Pria Ini Blokir Jalan Minta Dirawat RS
"Kelurahan Mergosono konfirm positif ini relatif banyak (13 pasien). Saya minta ada langkah, pencegahan secara maksimal. Salah satunya, pilihan untuk melakukan lockdown lokal," ujar Wali Kota Malang, Sutiaji.
Untuk bisa meminimalisir penularan covid-19 di kelurahan tersebut, Sutiaji mengatakan proses tracing dan treatment harus segera dilakukan kepada sejumlah pasien di Mergosono.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Fahri Hamzah Sentil Pemerintah, Suntik Covid Ajalah, Gerhana Matahari
Isolasi mandiri, sambung Sutiaji, bisa diberlakukan jika kondisi rumah dari pasien tersebut memadai, mulai dari luas bangunan sampai rasio orang di rumah tersebut.
Namun, karena rumah pasien yang berukuran 6x6 dan dihuni oleh sepuluh orang tersebut tidak memadai, maka, sebanyak sembilan pasien covid-19 dievakuasi ke rumah karantina.
BACA JUGA: Pasien Positif Covid-19 di Sukabumi Rata-rata Usia Produktif
Pemkot Malang sendiri setidaknya memiliki tiga rumah karantina di antaranya, Gedung Balai Diklat, Rusunawa hibah Kementerian PUPR dan Rusunawa Universitas Kanjuruhan.
Karena kesembilan pasien covid-19 dari Mergosono tertular akibat kontak erat dengan pasien konfirm positif sebelumnya, yang merupakan satu keluarga. Menindaklanjuti hal itu, Pemkot Malang sudah membentuk Tim Khusus Tracing dan Treatment.
Tim khusus ini berfungsi untuk melakukan pengetatan tracing agar warga yang memiliki kontak erat dengan kasus konfirm positif sebelumnya dapat terlacak dengan baik.
Tim ini terdiri dari Fakultas Kedokteran dari Universitas Brawijaya (UB), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Islam Malang (Unisma), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) dan Satgas Covid-19 Nahdlatul Ulama.
Masing-masing tim terbagi dalam lima wilayah kerja, meliputi Kecamatan Kedungkandang, Lowokwaru, Blimbing, Klojen dan Sukun. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia