10 Pelaku Begal Sepeda di Jakarta Dibekuk, Ada Kancil dan Tompel

Selasa, 03 November 2020 – 15:47 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana (tengah) sedang menunjukan barang bukti hasil begal para pelaku. Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polisi akhirnya meringkus 10 orang pelaku kasus pembegalan sepeda yang akhir-akhir ini tengah marak terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Dari 10 tersangka tersebut, mereka melakukan aksinya di enam lokasi berbeda.

BACA JUGA: Pelaku Begal Sepeda yang Ditangkap Polisi Sudah Beraksi Berkali-kali, Sebegini Jumlahnya

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan, 10 orang tersangka itu berinisial MA (16), SH (28), AR (41), BG (21), RN (22), MMAH (17), NY (15), ID (16), MAS alias Kancil (20), SL alias Tompel (17).

Mereka melakukan aksi begal sepeda di enam lokasi berbeda di wilayah hukum Polda Metro Jaya, seperti di Jalan Raya UPJ, Tangerang Selatan dan Jalan Jembatan III Raya, Jakarta Utara.

BACA JUGA: Siapa yang Kenal dengan 4 Pemuda Ini? Siap-siap Saja

Kemudian, di Jalan Seha 2, Jakarta Selatan dan Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan MH Thamrin, dan Jalan Danau Sunter Utara, Jakarta Pusat.

Modusnya, mereka merampas barang berharga seperti handphone, tas, dan kalung milik korbannya, baik yang sedang bersepeda maupun berjalan kaki.

BACA JUGA: Mayat Wanita di Tol Tangerang-Merak, Kondisi Mengenaskan, Ini Ciri-cirinya

"Bulan September hingga November 2020 ini ada 12 laporan polisi. Dari 12 laporan itu, enam laporan di enam lokasi berbeda berhasil kami ungkap," ujar Nana kepada wartawan, Selasa (3/11).

Lebih lanjut, Nana mengatakan para pelaku yang diciduk itu ada yang mengakui sudah melakukan aksinya lebih dari satu kali.

Nana meminta masyarakat yang pernah merasa menjadi korban pembegalan sepeda untuk tidak segan-segan membuat laporan ke polisi.

"Dari 12 laporan itu, rata-rata jam terjadinya pembegalan itu pada pukul 06.00-10.00 WIB, tentunya ini menjadi perhatian untuk kita (masyarakat) semua. Para pelaku ini biasanya menggunakan dua motor, satu untuk mengamati dan satu lagi menentukan korban," katanya.

Nana menambahkan, biasanya pelaku mengamati calon korbannya terlebih dahulu, saat korban sendirian, pelaku lantas menguntitnya dan merampas barang berharga milik korbannya yang ditaruh di tempat yang mudah digasak, seperti handphone, tas, ataupun perhiasannya.

Polisi hingga kini masih mendalami lebih lanjut terkait laporan lainnya yang masih belum terungkap itu.

"Maka itu, kami harapkan kejadian ini agar menjadi pengalaman jangan sampai jadi korban, lebih baik saat bersepeda tak membawa barang berharga," pungkasnya. (mcr3/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler