jpnn.com, DEPOK - Komandan Korp Brimob (Dankorbrimob) Irjen Rudy Sufahriadi menerangkan, sekitar seratus narapidana teroris (napiter) yang memberontak di Mako Brimob, sempat mempersenjatai diri.
Menurut dia, senjata laras panjang, pendek hingga bom rakitan didapat dari gudang barang bukti. Rudy menjelaskan, untuk bom, aparat meledakkannya ketika operasi penyerbuan.
BACA JUGA: Relawan Jokowi Doakan Polisi Korban Kerusuhan Mako Brimob
“Saya melakukan penindakan soal ledakan itu, menjatuhkan tembok karena patut diduga mereka menyimpan bom yang didapat dari barang bukti yang kemarin disita,” kata dia di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Kamis (10/5).
Namun bom yang disediakan untuk menjebak petugas itu sudah diledakkan semua sehingga tak ada lagi bom yang tersisa.
BACA JUGA: Usai Bantai Polisi di Mako Brimob, Napiter Tetap Disuapi
Mantan Kapolda Sulawesi Tengah ini menambahkan, ledakan itu berlangsung tertutup dan aman sehingga tak melukai tahanan serta anggota.
Pria yang pernah memimpin jalannya Operasi Tinombala ini juga memastikan bakal memproses hukum para narapidana teroris yang memberontak dan membunuh anggota Polri.
BACA JUGA: Tiba di Indonesia, Kapolri Langsung ke Mako Brimob
“Indonesia negara hukum semua berujung ke penegakan hukum. Semua pemberatan dan peringanan ujungnya di pengadilan,” tandas dia. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakapolri: Rutan di Mako Brimob Tanggung Jawab Dirjen PAS
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan