Seratus pamong yang sebelumnya terpilih dari 900 calon pamong yang mendaftarkan diri ini, akan bertugas sebagai guru, motivator, pendongeng, sampai menceritakan seputar dunia pewayangan kepada anak-anak bangsa yang ada di wilayah perbatasan.
"Jadi pamong budaya ini adalah penyuluh budaya non PNS, tapi mereka adalah pamong telah direkrut melalui seleski ketat. Kemudian digembleng selama dua minggu terakhir sampai akhirnya mereka siap turun ke daerah 3T," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wiendu Nuryanti.
Wamendikbud juga menambahkan, para pamong budaya ini nantinya diharapkan mampu menjadi agen-agen perubahan dalam memasyarakatkan budaya di wilayahnya, sebagai alat membangun karakter dan jati diri bangsa.
Sejalan dengan pelepasan 100 pamong budaya ini, Kemendikbud juga resmi meluncurkan program "Ayo Kembali Bersekolah", sebuah program untuk mengembalikan sekitar 2.316 anak putus sekolah usia SD dan SMP di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
"program Ayo Kembali Bersekolah ini untuk mengembalikan anak-anak putus sekolah di Polewali Mandar, yang digagas pemeirntah setempat. Semoga program imni menjadi inspirasi semua pihak untuk terus emmonitor anak putus sekolah dan mengembalikan mereka ke sekolah," tambah Wiendu.
Selain itu, malam pembukaan pagelaran Wayang Summit 2012, empat orang pemerhati wayang juga diberi penghargaan, yakni H Ekotjipto, SH/Ketua Pepadi, Amb, Drs Suparmin Sunjoyo/Ketua Umum Seawangi, Drs H Solichin/Ketua Dewan Kebijaksanaan Senawangi dan Mrs Elisabeth Proust/Ttal E&P Indonesia. sedangkan penghargaan dalam bentuk wayang diberikan kepada 5 wakil dalang yakni Fedelis Kithome dari Kenya, Tang Dayu dari China, dalang cilik Canggih, Ki Wawan Ajen dan Ki Dalang Sukarla.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tumbuhkan Kemandirian Bangsa, IA ITB Gelar Sarasehan
Redaktur : Tim Redaksi