1000 Days Fund, Yayasan LINE & Dinkes Manggarai Barat Berkolaborasi Turunkan Angka Stunting

Sabtu, 05 Oktober 2024 – 03:23 WIB
1000 Days Fund bersama Yayasan Life After Mine (LINE) dan Dinas Kesehatan Manggarai Barat meluncurkan pelatihan pengelolaan kasus Pendampingan Ibu Hamil Berisiko Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Anak Berisiko Stunting. Foto source for jpnn

jpnn.com, LABUAN BAJO - 1000 Days Fund bersama Yayasan Life After Mine (LINE) dan Dinas Kesehatan Manggarai Barat meluncurkan pelatihan pengelolaan kasus Pendampingan Ibu Hamil Berisiko Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Anak Berisiko Stunting.

Pelatihan ini dirancang sebagai bagian dari upaya kolektif untuk memperkuat strategi pencegahan stunting di wilayah tersebut, yang menjadi prioritas utama pemerintah dan berbagai organisasi kesehatan.

BACA JUGA: Gelar Kelas Bisnis UMKM 2024, Jamkrindo Dorong Industri Kreatif Tanah Air

Dalam pelatihan yang berlangsung pada 24 September 2024, sebanyak 20 bidan dari berbagai kecamatan di Manggarai Barat mengikuti sesi khusus untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menangani kasus ibu hamil yang berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, serta mempelajari intervensi efektif yang bisa diterapkan untuk mencegah stunting sejak dini.

Para bidan ini kemudian akan melatih kader Posyandu di wilayah masing-masing, memastikan setiap ibu hamil yang berisiko mendapat perhatian dan pendampingan yang memadai.

BACA JUGA: SIG Raih 2 Penghargaan INDI 4.0 Tahun 2024 dari Kemenperin

Yerlebih, di Manggarai Barat, angka prevalensi stunting masih tergolong tinggi.

"Sejak 2019, kami telah meluncurkan berbagai program untuk pencegahan stunting di Manggarai Barat. Kali ini, kami hadir dengan pendekatan baru melalui pendampingan intensif terhadap ibu hamil berisiko BBLR dan anak yang berisiko stunting. Kami berharap pelatihan ini dapat memperkuat kapasitas bidan dan kader Posyandu dalam memberikan pendampingan yang lebih tepat dan berkualitas," ujar Direktur 1000 Days Fund, dr. Rindang Asmara.

BACA JUGA: Pupuk Kaltim Raih The Best State Owned Enterprise TOP BUMN Awards 2024

Program ini merupakan langkah awal dari inisiatif jangka panjang yang akan berlangsung selama satu tahun penuh, dengan target dampak langsung terhadap lebih dari 3.000 ibu hamil, anak balita, dan keluarga di Manggarai Barat.

Melalui pendampingan intensif ini, para bidan yang dilatih diharapkan dapat bekerja secara berkelanjutan bersama kader kesehatan di komunitas masing-masing, memastikan pencegahan stunting dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi.

"Stunting adalah masalah multidimensi yang memerlukan komitmen lintas sektor. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, seperti yang kami lakukan saat ini, sangat penting. Dengan intervensi yang kami lakukan di Kecamatan Boleng dan Kecamatan Sano Nggoang, kami berharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan angka stunting di Manggarai Barat," ucap Ketua Yayasan LINE, Adri Martowardojo.

Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Barat, Adrianus Ojo, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini.

Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di berbagai daerah lain di Indonesia.

Inisiatif ini juga sejalan dengan visi nasional untuk menciptakan generasi masa depan yang sehat dan bebas dari stunting, serta memastikan upaya penurunan stunting berjalan secara terukur dan berkelanjutan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler