jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak 1.000 prajurit TNI AD dikerahkan untuk membantu penanganan pascagempa bumi bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11).
"Sampai pagi ini sudah sekitar 1.000 orang prajurit dari satuan-satuan terdekat, seperti Yonif R 300/Brajawijaya, Yonarmed 5/Pancagiri, dan Kodim 0608/Cianjur, yang telah dikerahkan dalam penanganan gempa di Cianjur," kata Kadispenad Brigjen TNI Hamim Tohari di Jakarta, Selasa (22/11).
BACA JUGA: Datang Dini Hari, Mensos Risma Langsung Mengatur Penyaluran Logistik Korban Gempa Cianjur
Dia menambahkan TNI AD juga akan menerjunkan prajurit dari satuan-satuan pelayanan, seperti kesehatan, bekang untuk mendirikan dapur umum serta zeni, untuk membantu penanganan lanjutan pascagempa bumi tersebut, "Pada hari Selasa ini akan diterjunkan lagi prajurit satuan pelayanan, seperti satuan angkutan, kesehatan, dan zeni," ungkapnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi yang melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB berkekuatan magnitudo 5,6.
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Yandri Susanto Sampaikan Ucapan Duka kepada Korban Gempa Cianjur
Gempa itu terjadi pada koordinat 6,84 lintang selatan dan 107,05 bujur timur, sekitar 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 10 kilometer.
Menurut BMKG, gempa yang getarannya dirasakan hingga wilayah Jakarta, Bekasi, dan Bogor itu, tidak berpotensi tsunami.
BACA JUGA: Pemberitaan Berbagai Media Internasional soal Gempa Cianjur
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengonfirmasikan ada sebanyak 162 korban yang meninggal dunia akibat gempa merusak yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin.
Menurut dia, data tersebut diterima berdasarkan call center Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Adapun para korban kini sudah dalam penanganan sejumlah rumah sakit yang ada di Cianjur. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi