1.043 Sertifikat Tanah Dibagikan kepada Warga Blora, Ganjar Berpesan Begini

Sabtu, 11 Maret 2023 – 03:03 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto dok tim Ganjar

jpnn.com, BLORA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menyerahkan 1.043 sertifikat tanah kepada warga dari total 1.160 penerima di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.

Hal itu dilakukan Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Jawa Tengah.

BACA JUGA: Ganjar Milenial Center Luncurkan Program Bank Sampah di Cirebon

Ganjar menjelaskan, penyerahan sertifikat tanah, SK Perhutanan Sosial dan SK Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) itu bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga. Sebab, konflik lahan di Wonorejo, Cepu dan Karangboyo Kabupaten Blora sudah terjadi sejak lama, tepatnya 1947.

"Alhamdulillah bisa selesai (konflik lahan). Karena Pak Bupati (Blora) kemarin segera menulis surat, kami juga langsung mempercepat dan respon ATR/BPN juga cepat," ujar Ganjar, Jumat (10/3).

BACA JUGA: Berkat Bantuan Rumah BUMN Baturaja, Mulitina Tumini Sukses Kembangkan Usahanya

Sertifikat tanah yang diberikan ke warga merupakan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) di atas Hak Pengelolaan milik Pemda, yang berlaku selama 30 tahun dan bisa diperpanjang hingga 20 tahun dan diperbarui 30 tahun lagi.

Selain memanfaatkan pemberian sertifikat tanah dengan baik, Ganjar juga berpesan kepada warga agar kemudahan akses yang telah diberikan secara langsung oleh Presiden dapat menjadi stimulan.

BACA JUGA: Orang Muda Ganjar DIY Tanam Empon-Empon dan Bersihkan Dusun di Jatirejo

Oleh karena itu, politikus PDIP ini mengharapkan sertifikat tanah yang diberikan dapat menumbuhkan tak hanya perekonomian warga saja, tetapi juga perekonomian daerah pada umumnya.

"Masyarakat bisa mengakses, maka akseslah dengan baik untuk menumbuhkan ekonomi," jelas Ganjar.

Tak hanya itu, Ganjar juga mendorong warga untuk mengoptimalkan lahan secara produktif.

Oleh sebab itu, pria 54 tahun ini meminta Perhutani untuk melakukan penyuluhan dan pendampingan kepada warga dan kelompok tani.

Misalnya, kata Ganjar, dengan melakukan penanaman tanaman produktif seperti jagung, pohon jati dan pohon mahoni agar ada keselarasan antara penanaman yang dilakukan warga dengan tujuan konservasi kehutanan.

"Tentu saja konservasinya jangan lupa. Sehingga dari sisi tutupan dan lahan yang digunakan untuk kebutuhan ekonominya bisa dipadukan," ucap Ganjar.(chi/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler