jpnn.com, LOMBOK - Upaya evakuasi pendaki terus dilakukan oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BTNGR KLHK) bersama instansi terkait, semenjak terjadinya gempa 6,4 SR di NTB, Minggu (29/7) lalu.
Hingga Selasa (31/7), sebanyak 1.090 orang pendaki dilaporkan telah turun dengan selamat dari puncak Gunung Rinjani, yang terdiri dari 723 orang WNA dan 367 orang WNI.
BACA JUGA: Iluni UI Galang Bantuan untuk Korban Gempa Lombok
Menteri LHK Siti Nurbaya terus memantau perkembangan upaya evakuasi setiap saat. "Saya menugaskan Sekretaris Jenderal KLHK untuk datang ke lokasi, agar bisa memberikan semangat teman-teman di BTNGR bersama tim gabungan yang bertugas evakuasi pendaki, sekaligus meninjau posko bencana di wilayah Lombok Timur," tuturnya.
Proses evakuasi pendaki berlangsung cukup lancar, dengan didukung helikopter untuk memudahkan pengangkutan para pendaki dari lokasi. Pada pukul 09.39 WITA tadi, helikopter berhasil mengevakuasi tiga pendaki asal Bekasi dan Bogor.
BACA JUGA: Infografis: Ayo Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan
Sementara terdapat salah satu pendaki korban gempa Muhammad Ainul Takzim, yang merupakan putera salah satu staf Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar, Sulawesi Selatan meninggal.
"Kami keluarga besar KLHK turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya ananda Ainul," ujar Sekjen KLHK, Bambang Hendroyono.
BACA JUGA: Perintah Panglima TNI: Kerahkan Pasukan Serbu Kopassus
Bambang juga ikut melepas jenazah di Lombok International Airport Mataram, dan menyerahkan kepada pihak keluarga. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Afgan Ikut Diguncang Gempa Lombok
Redaktur : Tim Redaksi