jpnn.com - ISTANBUL - Sebanyak 12 orang dilaporkan tewas usai Si Jago Merah mengamuk di sebuah asrama putri di kota Aladag, Provinsi Adana, Turki, Selasa (29/11) malam waktu setempat.
Diduga, pemicu kebakaran adalah korsleting listrik. Mereka yang tewas adalah sepuluh remaja berusia 14 tahun, anak perempuan manajer asrama yang masih berusia empat tahun, dan seorang staf pengajar.
BACA JUGA: Fidel Castro, Satu di Antara Sedikit Manusia yang Hidupnya Sempurna
Pemerintah Turki kemarin (30/11) akhirnya menahan enam orang. Mereka dianggap lalai sehingga bencana yang merenggut korban jiwa tersebut terjadi. Salah satu yang ditahan adalah manajer asrama yang kehilangan anaknya itu.
Asrama yang terbakar tersebut merupakan milik komunitas keagamaan yang menyebut dirinya sebagai Suleymanci. Para siswa tinggal di asrama itu karena asrama milik pemerintah tengah dibangun untuk diperbesar.
BACA JUGA: Meski Masih Setengah Hati, Presiden Akhirnya Siap Mundur
Bangunan asrama tersebut terdiri atas dua lantai. Api kali pertama muncul di lantai satu dan dengan cepat menyebar ke lantai atas. Sebab, mayoritas interior bangunan terbuat dari kayu dan lantai-lantainya dilapisi karpet. Mereka yang berada di lantai 2 memecah jendela, lalu melompat untuk menyelamatkan diri.
Akibatnya, 24 orang terluka. ’’Mereka hanya mengalami luka ringan,’’ ujar Gubernur Adana Mahmut Demirtas.
BACA JUGA: Pesawat Tragis Tim Chapecoense Itu Pernah Dipakai Messi cs
Mereka yang meregang nyawa mayoritas tidur di lantai atas. Wali Kota Aladag Huseyin Sozlu menyatakan bahwa mereka tidak berhasil membuka pintu darurat dan akhirnya terjebak. Mereka terbakar cukup parah. Pihak yang berwenang harus melakukan tes DNA satu per satu untuk menentukan identitas mereka.
Wakil Perdana Menteri Veysi Kaynak membantah bahwa pintu darurat terkunci. Berdasar penyelidikan awal, pintu darurat bisa dipakai. Tirai di dekat pintu darurat bahkan tidak terbakar.
Bangunan asrama tersebut juga dikontrol dua kali dalam setahun oleh petugas Kementerian Pendidikan. Pengecekan kali terakhir dilakukan pada Juni lalu. Saat itu bangunan dianggap tidak bermasalah. (afp/reuters/sha/c20/any/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tragis! Pesawat yang Membawa Tim Sepak Bola Jatuh, 76 Tewas
Redaktur : Tim Redaksi