jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah menyalurkan dana senilai Rp 97,44 triliun untuk Program Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) sejak 12 tahun lalu.
Adapun dana tersebut susah menyentuh 1,1 unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sejak 2010 hingga Juni 2022.
BACA JUGA: BTN Siap Menyalurkan FLPP pada 2022
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam mendukung pemilikan rumah.
Menurutnya, salah satunya berupa kebijakan maupun kredit bersubsidi (FLPP) untuk menekan backlog dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
BACA JUGA: Penyaluran KPR FLPP Moncer, BTN Dapat Tambahan Kuota 18.500 Unit
Dia menegaskan APBN telah bekerja keras untuk memberikan manfaat kepada berbagai segmen masyarakat yang membutuhkan, di antaranya untuk menolong MBR agar dapat memiliki hunian yang terjangkau dengan target tahun ini sebanyak 200 ribu unit rumah.
"Tahun ini pemerintah menyediakan dana Rp 30 triliun untuk program tersebut," ujar Sri Mulyani seperti dilansir dari Jakarta, Senin (22/8).
BACA JUGA: Naik Dua Kali Lipat, Tahun Ini BNI Selenggarakan Akad Massal 4.675 debitur KPR FLPP
Sri Mulyani menyebut hingga Juni 2022, telah tercapai target 49,78 persen dari total 200 ribu perumahan bagi MBR.
Sumber dana sebesar Rp 30 triliun berasal dari APBN yang disalurkan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 21,1 triliun dan kepada Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Rp 19,1 triliun.
Kemudian, kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF sebesar Rp 2 triliun, di mana sisa dananya didapat dari penerbitan surat utang yang dilakukan oleh SMF dan dari pengembalian pokok yang diterima BP Tapera maupun SMF. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul