110 Bangunan di Honipopu Ambon Terbakar, 291 Warga Mengungsi

Selasa, 16 Mei 2023 – 15:13 WIB
Para pengungsi kebakaran di ruang tunggu pelabuhan Slamet Riyadi Ambon, Provinsi Maluku, Selasa (16/5/2023) (FOTO ANTARA/DedyAzis)

jpnn.com - AMBON - Kebakaran menghanguskan ratusan bangunan yang terdiri dari rumah warga, pertokoan, dan indekos, di kawasan Belakang Kota, Kelurahan Honipopu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, Senin (15/5) malam.

Kebakaran itu mengakibatkan 291 warga Kelurahan Honipopu mengungsi.

BACA JUGA: Kebakaran Rumah di Kramat Jati, 1 Orang Meninggal Dunia

Warga mengungsi di ruang tunggu Pelabuhan Slamet Riyadi.

"Yang mengungsi di sini warga RT 02 / RW 02 jumlahnya mencapai 291 jiwa," kata Ketua RT 02 Saleh Ang di Ambon, Selasa (16/5).

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Korban Tewas Kebakaran Hutan di Rusia Mencapai 21 Orang

Menurut Saleh, kebakaran Senin malam itu menghanguskan 110 bangunan yang terdiri dari rumah warga, pertokoan dan indekos di kawasan tersebut.

Menurut dia, seluruh pengungsi tersebut tak bisa menyelamatkan harta bendanya ketika kebakaran itu terjadi lantaran api yang menjalar begitu cepat.

BACA JUGA: Kebakaran di Bengkulu, 1 Warga Meninggal Dunia

"Kami masih menghitung berapa jumlah kerugiannya, tetapi yang pasti semua mengungsi hanya dengan pakaian yang menempel di badan. Tidak sempat selamatkan harta benda," ungkapnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, warga yang mengungsi akibat kebakaran tersebut memenuhi gedung ruang tunggu dua lantai milik Pelabuhan Slamet Riyadi Ambon.

Mereka tidur dengan kondisi seadanya beralaskan kardus bekas dan baliho yang diambil di pinggir jalan. Sebagian besar pengungsi tersebut merupakan perempuan dan anak-anak.

Namun, para pengungsi tersebut hanya diberi waktu 1 x 24 jam untuk menempati ruang tunggu pelabuhan.

Saleh mengungkapkan saat ini warganya yang terdampak akibat musibah kebakaran itu membutuhkan sejumlah bantuan mulai dari pakaian, makanan, selimut, hingga obat-obatan.

"Tadi pejabat wali kota Ambon sudah datang untuk memberikan bantuan berupa makanan dan bahan pokok. Kata beliau,  rencananya kami akan dipindahkan ke gedung putih di belakang Ambon Plaza untuk dijadikan posko pengungsian yang layak," katanya.

Salah satu pengungsi, Nursiah mengaku harus merelakan toko kelontong miliknya akibat kebakaran yang terjadi.

"Saya punya toko kelontong, tetapi tidak sempat selamatkan barang-barang dagangan. Jadi, sudah terbakar semua," ungkapnya.

Sebelumnya, kebakaran hebat menghanguskan sejumlah bangunan ruko dan rumah warga di kawasan Belakang Kota, Kelurahan Honipopu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Ambon Edwin Pattikawa mengakui kebakaran hebat itu dipicu oleh terbakaranya mobil.

"Saat mobil itu mulai terbakar, sopir dan seorang rekannya langsung berusaha melompat untuk menyelamatkan diri," ungkap Edwin. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler