jpnn.com, BANDUNG - Sebagai upaya peningkatan kesejahteraan di tingkat desa, Pemeritah Provinsi Daerah (Pemdaprov) Jawa Barat Jabar melepas 110 Patriot Desa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Dedi Supendi mengatakan, 110 Patriot Desa akan bertugas untuk menjalankan misi sebagai trigger pembangunan di Desa.
BACA JUGA: Jabar Raih Penghargaan Paramakarya Tahun 2019
Dia mengatakan, di Jawa Barat saat ini ada 5231 desa, dari jumlah ini per bulan Oktober 2019 sudah ada 4563 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang sudah berdiri. Terdiri dari 272 BUMDes baru, 595 BUMDes yang aktif kembali. Akan tetapi, permasalahannya, ada 746 desa yang belum mempunyai BUMDes.
‘’Nah, Patriot Desa ini akan diturunkan ke desa-desa yang belum ada BUMDes dan desa yang BUMDes-nya belum aktif,” tuturnya saat menjadi narasumber acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Kota Bandung, kemarin (28/11).
BACA JUGA: RIdwan Kamil Genjot Percepatan Program dan SDM di Desa
Dikatakan, para Patriot Desa ini akan bertugas untuk menggali dan memanfaatkan potensi yang ada di Desa untuk dialihkan ke dalam sector ekonomi. “Mereka akan berada di desa selama 1 tahun,” katanya.
Dia mengungkapkan, target awal di tahun 2020 seluruh desa di Jawa Barat harus mempunyai BUMDes. Namun, ini bukan tujuan final. “Nanti, kita buat regulasi tentang level BUMDes di desa, karena setiap BUMDes mempunyai aspek cakupan pemasaran yang berbeda-beda,” ungkapnya.
BACA JUGA: Disparbud Gelar Kegiatan Aksi Sadar Wisata di Majalengka
Sementara, Tenaga Ahli Program Patriot Desa, DR Tri Mumpuni menjelaskan bahwa pihaknya mengundang anak-anak muda Jawa Barat untuk mengikuti 45 pelatihan menjadi seorang patriot desa. “Awalnya ada 3005 orang yang ikut, namun kita seleksi menjadi 110 orang,” jelasnya.
Dalam pelatihan ini, agar para anak muda yang ikut dalam program Patriot Desa mempunyai 4 kompetensi, yakni kompentensi sebagai pejuang, agar mereka mampu dan bertahan ditempatkan dimanapun. Kedua, kompetensi keteknisan dengan tujuan agar mereka bersama sama masyarakat mampu mengelola sumber daya alam yang ada di desa.
“Kompetensi ketiga adalah kemampuan membangun berbasis masyarakat dan kompetensi yang keempat adalah kemampuan untuk hidup ikhlas,” terangnya.
Dirinya berharap, melalui program ini apa yang dicita-citakan gubernur Jawa Barat dan masyarakat dapat terwujud. “Yakni cita-cita jabar juara lahir dan batin,” pungkasnya.(*)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi