jpnn.com - BOGOR - Ratusan mahasiswa Insititut Pertanian Bogor (IPB) mendadak pusing dan muntah-muntah sejak Ahad(22/9). Mereka diduga keracunan usai memakan getuk lindri dan talam jagung yang disediakan panitia Nutrisi Fair di gedung Grahawida, Kampus IPB Darmaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.
Hingga kemarin, tercatat 115 mahasiswa telah mendapatkan perawatan RS Medika Dramaga, Klinik dr Katili dan RS Karya Bakti untuk mendapatkan penanganan. Sementara lima orang mahasiwa masih harus mendapatkan perawatan di RS Medika Dramaga.
BACA JUGA: Serangan Jantung, Caleg Gerindra Meninggal
Salah seorang mahasiswa, Widya Astuti (20) mengatakan, dirinya merasa tidak enak badan sesaat setelah memakan getuk dan talam jagung di seminar tentang pangan makanan gizi. Mula-mula, dia tubuhnya mengeluarkan keringat dingin, kepalanya pusing dan perutnya mual.
“Snack itu dimakan pas pagi. Tapi kejadiannya mualnya pukul 12:00. Itu hampir semua mahasiswa mengeluhkan gejala yang sama setelah memakan getuk dan talam jagung,” ungkapnya saat ditemui di RS Medika Dramaga.
BACA JUGA: Awas, Jalan Layang Tol Cawang-Priok Rawan Ambruk
Di tempat yang berbeda, Humas IPB, Yatri Indah Kusumastuti menuturkan, mahasiswa yang mengalami keracunan sempat ditangani dulu pihak Poliklinik IPB. Yatri menegaskan, insiden ini bakal menjadi perhatian khusus.
“Sekitar pukul 15:00 (Minggu) para mahasiswa mengalami pusing, mual. Dan hari ini sedang dipelajari uji lab tentang sebab akibatnya. Karena kami masih menunggu data. Semuanya mahasiswa baru, makanya kami sangat khawatir mendengar kejadian tersebut,” tuturnya
BACA JUGA: Wakil Lurah Nyabu karena Ada Masalah Keluarga
Sementara itu, Ketua Departemen Gizi Masyarakat IPB, Budi Irawan menjelaskan, kegiatan Nutrisi Fair ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh Himpunan mahasiswa Gizi setiap tahunnya.
Selain air mineral, peserta seminar mendapatkan snack berisi getuk lindri, makanan tradisional berbahan dasar umbi singkong dan ditaburkan parutan kelapa. Di kotak snack ada juga kue talam jagung. “Mungkin penyebabnya, lebih kepada masalah kebersihan dan pengolahannya masih alami seperti singkong yang direbus dan memakai parutan kelapa,” jelasnya.(rp4/c)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Rekan Supir Altis Maut Diburu
Redaktur : Tim Redaksi