jpnn.com - AMMAN - Perserikatan Bangsa-Bangsa Beratu (PBB) mengatakan ada lebih dari 13 juta anak-anak tidak bersekolah akibat konflik yang terjadi di Timur Tengah.
UNICEF (United Nations Children Fund) Badan PBB yang mengurusi anak-anak dalam sebuah laporan terbaru tentang dampak konflik terhadap sektor pendidikan di enam negara dan wilayah di kawasan itu, menyatakan lebih 8,850 sekolah tidak lagi bisa digunakan akibat kegiatan terorisme.
BACA JUGA: Pria 19 Tahun Tewas saat Selfie dengan Pistol
Lebih mengerikan lagi, laporan itu juga merinci, anak-anak dan guru terpaksa ke sekolah meskipun menghadapi serangan dan kelas digunakan sebagai tempat perlindungan bom sementara.
"Dampak kerusakan akibat konflik sedang dirasakan oleh anak-anak di wilayah ini. Bukan hanya sekolah mereka hancur, impian dan masa depan mereka juga turut hancur," kata direktur regional Unicef di Timur Tengah dan Afrika Utara seperti dilansir AFP, Jumat (4/9).
BACA JUGA: Bom Bangkok: Tersangka Ketiga WN Thailand Ditangkap di Narathiwat
Tahun lalu saja, Unicef mendokumentasikan 214 serangan terhadap sekolah-sekolah di Suriah, Irak, Libya, wilayah Palestina, Sudan dan Yaman.(AFP/ray/jpnn)
BACA JUGA: AS: Korut Tidak Dapat Mengalahkan Korea Selatan
BACA ARTIKEL LAINNYA... 20 Penumpang Selamat dari Tragedi Kapal Terbalik di Malaysia
Redaktur : Tim Redaksi