jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 13.070 guru mengaji di Kabupaten Tangerang, Banten, telah mendapatkan insentif. Dengan demikian, masih tersisa 4.740 dari total 17.810 guru mengaji yang ditargetkan menerima insentif hingga akhir 2023.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengungkapkan insentif tersebut diberikan melalui program unggulan Tangerang Religi dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Tangerang 2019-2023 dan rutin diselenggarakan setiap tahun.
BACA JUGA: Hmmm, eks Petinggi BPK Diduga Berkomunikasi dengan Pemain Dana Insentif Daerah Bali
“Ini tanggung jawab pemerintah daerah. Untuk membuat anak-anak hebat, gurunya harus disejahterakan," kata Bupati Zaki dalam pernyataan resminya, Jumat (15/4).
Dia mengatakan kesejahteraan guru mengaji jangan sampai luput agar dalam waktu dekat Tangerang bebas dari buta huruf Al-Qur'an.
BACA JUGA: Ahmed Zaki Iskandar: Waspadai PKI Gaya Baru, Jangan Terlena
Kepala Subbagian Bina Spiritual Kesejahteraan Rakyat Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Tangerang Yulinar Firdaus menmbahkan sampai 2021 dari target yang sudah ditetapkan, insentif tersebut sudah tersalurkan kepada 13.070 guru mengaji di 274 desa dan kelurahan di kabupaten setempat.
Yulinar menuturkan program pemberian insentif tersebut menargetkan 14 orang di tiap desa dan kelurahan, masing-masing guru mengaji mendapatkan Rp 1,450 juta.
BACA JUGA: Bansos Guru Mengaji dan Marbot Masjid Sudah Bisa Dicairkan
"Jadi, penerima harus memiliki syarat mengajar mengaji dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun dan memiliki 10 murid," ucapnya.
Jika memang persyaratan lainnya juga terpenuhi, lanjutnya, insentif tersebut akan disalurkan langsung ke rekening penerima manfaat.
Insentif tersebut diberikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan lembaga keagamaan dan tokoh agama di Kabupaten Tangerang.
Tak hanya guru mengaji, pelayan pemulasaraan jenazah pun turut mendapatkan insentif dalam Program Tangerang Religi di tiap tahunnya.
Yulinar menyebutkan insentif untuk pelayan pemusalaraan jenazah akan diberikan kepada 5.428 orang hingga 2023.
Sampai 2021, pemberian insentif tersebut sudah terealisasi sekitar 2.466 orang.
Dia menuturkan penerima insentif pemusalaraan jenazah pada 2022 juga bertambah dari tahun sebelumnya.
Untuk tahun ini, ada lima orang per desa dan kelurahan yang menerima insentif pemulasaraan jenazah.
"Sebelumnya, pada 2021 penerima hanya empat orang di setiap desa dan kelurahan,” pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad