1.300 Sarjana Anyar Disebar

Kamis, 05 Juli 2012 – 18:49 WIB

JAKARTA—Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) mengerahkan sebanyak 1.300 sarjana pendamping ke seluruh kawasan perkotaan dan pedesaan  di 33 provinsi. Ini bertujuan untuk menekan angka pengangguran di seluruh daerah di Indonesia.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengungkapkan, para lulusan sarjana baru (fresh graduate) ini bertugas untuk memberikan pendampingan kepada para pencari kerja dan kelompok usaha masyarakat binaan penempatan kerja.

“Dari pendampingan itu diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di daerah,” ungkap Muhaimin di Jakarta, Kamis (5/7).

Disebutkan, jumlah TKS ditempatkan pada setiap provinsi cukup  bervariasi. Yakni,  antara 20 sampai 60 orang  dan setiap TKS wajib membina 1-2 kelompok yang beranggotakan 10 orang. Sasaran pendampingan diprioritaskan bagi para pencari kerja usia muda serta masyarakat di perkotaan dan pedesaan yang merupakan kantong TKI.

Muhaimin mengatakan, pengiriman sarjana pendamping ke daerah perkotaan dan pedesaan itu dilandasi pertimbangan bahwa masih banyak penduduk Indonesia tinggal di perkotaan dan pedesaan yang perlu didampingi untuk mencari pekerjaan atau menciptakan lapangan kerja baru.

“Program Tenaga Kerja Sarjana atau sarjana pendamping ini bertujuan mendayagunakan ilmu, pengetahuan, dan keterampilan yang dimilki para sarjana untuk melaksanakan  program pemberdayaan yang langsung menyentuh masyarakat,” kata Muhaimin.

Menurutnya, sarjana pendamping yang diterjunkan ke masyarakat merupakan  lulusan perguruan tinggi yang belum memiliki pekerjaan tetap. Namun berminat mengabdikan dirinya secara sukarela untuk membantu masyarakat.

“Mereka menjadi motivator, fasilitator, innovator, komunikator dan dinamisator bagi kelompok masyarakat yang didampinginya. Sehingga, dapat mengembangkan usaha ekonomi produktif, padat karya, teknologi tepat guna dan kewirausahaan,” kata Muhaimin.

Jenis-jenis pelatihan wirausaha yang dilakukan meliputi budidaya ayam, sapi dan kambing, usaha konveksi, menjahit dan border serta pengolahan hasil pangan dan pertanian. Selain itu ada juga pelatihan  tata rias pengantin, tata boga, bengkel motor, sablon dan percetakan, pengelasan, konstruksi skala kecil, dan lainnya.

“Setelah berhasil mengarahkan, memberikan pelatihan wirausaha perseorangan maupun kelompok, para sarjana pendamping itu harus terus melakukan pembinaan melalui monitoring, evaluasi dan pengawasan agar usaha masyarakat itu dapat tetap bertahan,” imbuhnya. (cha/jpnn)                   

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Didorong Buka Kantor di Daerah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler