14 Bom Rakitan Ditemukan dalam Bedeng

Sabtu, 16 Maret 2013 – 08:00 WIB
MUSTIKAJAYA – Brakkk...!!! pintu bedeng berukuran 15 meter persegi di Mustikasari, Mustikajaya, Kota Bekasi ditendang aparat Resmob Polda Metro Jaya, kemarin pagi sekira pukul 05.30.

Dari dalam bedeng, petugas menciduk dua orang dan sejumlah barang bukti serta hasil kejahatan mereka. Keduanya yaitu Arman (25) dan Agus alias Siswanto (37). Sedangkan barang bukti yang disita dari keduanya, perhiasan emas 1 kg, lima senjata api jenis Scorpion, tiga ponsel, dan dua sepeda motor.

Diduga barang bukti itu merupakan hasil kejahatan serta peralatan yang mereka gunakan saat merampok toko emas di Tambora, Jakarta Barat, Minggu (10/3) lalu.

Selain perhiasan dan senjata api, saat menggeledah bagian plapon bedeng tersebut, polisi juga menemukan 14 bom pipa berukuran 14 centimeter. Bom-bom rakitan itu berdaya ledak low explosive.

Penggrebekan bedeng di Kampung Babakan, RT 02/03, Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustikajaya, itu kontan saja menggegerkan seisi kampung.

Lasih (35), warga sekitar menuturkan, kronologis penggrebekan bermula dari kedatangan puluhan anggota Resmob Polda Metro Jaya sekira pukul 05.30. Petugas menggunakan dua kendaraan pribadi mengenakan pakaian preman.

’’Saya sedang masak, kok banyak orang,” kata Lasih kepada Radar Bekasi, kemarin.

Wanita yang tinggal persis di depan lokasi persembunyian pelaku itu, mengatakan, puluhan anggota polisi kemudian mengepung bangunan semi permanen bertingkat dua dengan dinding yang terbuat dari seng . Setelah mengepung beberapa anggota kemudian mendobrak pintu yang terbuat dari seng itu.

’’Brak…..suara tendangannya keras banget, polisi minta kami suruh masuk ke dalam rumah. Mereka bilang katanya polisi,” katanya.

Tidak lama kemudian, sejumlah polisi berhasil masuk ke dalam, bangunan yang berdiri sejak setahun silam itu.

Bahkan, beberapa kali dia mendengar suara gaduh dari dalam. Namun, dirinya tidak mendengarkan suara tembakan dari lokasi penggrebekan itu.
’’Ampun pak, ampun pak,” kata dia menirukan seorang pelaku yang berhasil dibekuk.

Usai melumpuhkan pelaku, seorang anggota kemudian mengambil borgol yang ada di mobil. Tidak lama kemudian terlihat olehnya dua orang pelaku sudah diborgol dengan tangan di belakang. Seorang pelaku bernama Arman ditutup kepalanya menggunakan kantong kresek warna hitam.

’’Tangannya diborgol, satu kepalanya ditutup pakai kresek hitam, si Agus nggak. Kemudian dibawa ke mobil,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua RT 2, Rasim mengungkapkan, saat penggrebekan itu dirinya langsung diminta petugas kepolisian untuk menyaksikan penggeledahan lokasi penggrebekan.

’’Saya dipanggil untuk menyaksikan. Saya lihat ada dua orang yang diamankan, di situ juga ada emas dan pistol,” katanya.

Usai dilakukan penggeledahan, sekitar pukul 07.00, dua pelaku kemudian dibawa polisi untuk melakukan pengembangan. Satu di antara pelaku terpaksa ditembak petugas karena dianggap melawan saat pengembangan.

Sementara itu, bom- bom rakitan yang ditemukan polisi langsung diamankan tim Gegana dari Polda Metro Jaya.

Tim Gegana datang di lokasi sekitar pukul 10.00 dengan peralatan lengkap. Polisi kemudian memasang garis polisi dengan jarak 15 meter dari lokasi ditemukannya bom rakitan itu.

Petugas juga melakukan evakuasi kepada warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi untuk menjauh, sebab petugas akan meledakkannya.

Akhirnya, sekitar pukul 11.00, satu buah bom rakitan berdaya ledak rendah itu diledakkan. Sedangkan 13 bom rakitan lainnya dievakuasi dari dalam gudang penyimpanan barang yang terletak di lantai dua bangunan tersebut. Lalu dibawa tim Gegana ke Mabes Polri guna penyelidikan lebih lanjut.

Kasat Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Hery Heryawan, mengatakan dari hasil penggeledahan, polisi menyita sebanyak lima pucuk senjata api jenis Scorpion dan 14 bom pipa satu di antaranya diledakkan. Perhiasan emas seberat sekitar 1 kilogram, dua sepeda motor, dan tiga handphone milik perampok yang diduga juga terkait teroris.

Dia mengatakan, sebanyak 13 bom pipa itu kemudian akan dilakukan pemeriksaan oleh Mabes Polri.

’’Jenisnya bom pipa. Tadi sudah dilakukan pemeriksaan, barang bukti ini (bom) akan dibawa ke Mabes Polri dilakukan pendalaman,” kata Hery kepada wartawan di lokasi penggrebekan.

Menurut dia, mengungkapan tujuh pelaku perampok 2,5 kg emas ini terkait jaringan teroris.

’’Awal mula pengungkapan kasus ini, murni curas (pencurian dengan kekerasan), ternyata setelah kami selidiki, kegiatan pelaku terkait dengan kegiatan-kegiatan teroris,” katanya.
Pasalnya, di lokasi penggrebekan juga ditemukan bom rakitan.

Kendati demikian, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri.

’’Ternyata bahwa memang pelaku ini terlibat di Medan (perampokan CIMB medan) dan bom (Depok) beberapa waktu lalu,” katanya.

Informasi yang berhasil dihimpun, para pelaku yang ditangkap polisi ini merupakan kawanan perampok yang menguras toko emas di Tambora, Jakarta Barat, pada Minggu (10/3) lalu.

Tiga dari tujuh pelaku ditembak petugas hingga tewas karena melawan saat akan ditangkap. Sedangkan satu lainnya masih buron.

Ketiga yang tewas itu Arman (Mustikasari), Kodrat (Pondokaren), dan Makmur (Telukgong). Sedangkan yang ditangkap hidup-hidup, Agus alias Siswanto (Mustikasari), Kiting (Pekayon), Togog (Kapukmuara), dan Hendra (Telukgong).

’’Hasil kejahatan (emas) disimpan di TKP (penggrebekan), sisanya dibawa pelaku yang DPO (Daftar Pencarian Orang). DPO  inisialnya T,” tandasnya. (adi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda DKI Siapkan 14 Blok Rusun Khusus Buruh

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler