jpnn.com, SUKABUMI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sepanjang 2024 terjadi sebanyak 1.488 bencana di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang didominasi pergerakan tanah.
"Kejadian bencana yang terjadi di 2024 merupakan yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir, puncaknya pada Desember," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim, Kamis.
BACA JUGA: Berbekal Inovasi, Nawakara Jadi Garda Terdepan Penyelamatan Bencana di Indonesia
Adapun rincian kejadian bencana sesuai data dari BPBD setempat untuk bencana pergerakan tanah sebanyak 792 kejadian, tanah longsor 359 kejadian banjir 296 kejadian dan angin kencang 42 kejadian.
Bencana tersebut tersebar di 42 kecamatan dari 47 kecamatan yang ada di kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali ini.
BACA JUGA: AQUA Elektronik Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Alam di Sukabumi
Untuk lima kecamatan yang tidak dilanda bencana di 2024 yakni Ciambar, Parungkuda, Kadudampit, Caringin dan Sukabumi.
Kemudian, untuk jumlah warga yang terdampak sebanyak 9.634 kepala keluarga atau 23.346 jiwa, mengungsi 2.312 kepala keluarga atau 7.834 jiwa dan terancam 574 kepala keluarga atau 1.526 jiwa.
BACA JUGA: 3 Orang Tewas dalam Bencana Longsor di Tarakan
Selanjutnya, 10 orang meninggal dan dua warga dinyatakan hilang atau tidak ditemukan, Sementara untuk korban luka-luka tidak ada alias nihil.
"Seluruh kejadian bencana sudah ditangani," tambahnya.
Menurut Medi, bencana di penghujung tahun menjadi penyumbang terbesar di tahun lalu, karena hanya dalam kurun waktu tiga hari tepatnya dari 4-6 Desember sebanyak 39 kecamatan dilanda bencana seperti tanah longsor, pergerakan tanah dan banjir.
Di sisi lain, pasca-bencana yang melanda 39 kecamatan itu, Pemkab Sukabumi yang dibantu Pemerintah Provinsi Jabar dan pemerintah pusat tengah mempercepat status transisi ke pemulihan.
Salah satu yang menjadi fokus penanganan pasca-status tanggap darurat bencana adalah merelokasi penyintas bencana pergerakan tanah yang tersebar di beberapa kecamatan. Diharapkan proses relokasi bisa terlaksana secepatnya agar aktivitas penyintas bencana bisa kembali normal. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cuaca Ekstrem, Megawati Serukan kepada Pemerintah Siapkan Upaya Mitigasi Menghadapi Bencana
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan