15 Bulan Terdampak Konflik, Penduduk di Wilayah Ini Kelaparan

Sabtu, 29 Januari 2022 – 20:35 WIB
Sapi-sapi berjalan melewati sebuah tank rusak dalam perseteruan antara pemerintah Ethiopia dan pasukan Tigray di dekat Kota Humera, Ethiopia, 3 Maret 2021. Foto: REUTERS/Baz Ratner/rwa/cfo

jpnn.com, TIGRAY - Program Pangan Dunia (WFP) mengungkapkan, sekitar 40 persen populasi di wilayah Tigray, Ethiopia, kekurangan makanan.

Relawan sempat memberikan bantuan selama beberapa bulan untuk mencegah kelaparan.

BACA JUGA: Sikap Ethiopia Bikin Syok, Sekjen PBB Perintahkan Stafnya Segera Berkemas

Namun, tidak ada lagi bantuan yang mencapai Tigray sejak pertengahan Desember 2021.

Banyak yang mengurangi jumlah makanan setiap hari untuk menjaga pasokan bahan pangan.

BACA JUGA: Perayaan HUT RI di Ethiopia Diwarnai Isak Tangis WNI, Apa yang Terjadi?

“Hampir 40 persen orang Tigray menderita kekurangan pangan yang ekstrem setelah 15 bulan konflik,” tulis WFP yang dikutip dari Reuters, Jumat (28/1).

Bukan hanya warga Tigray sekitar 5,5 juta jiwa, penduduk di wilayah Afar dan Amhara juga terkena dampak perang.

BACA JUGA: Militer Ethiopia Gunakan Taktik Kotor, Warga Tigray dalam Bahaya Besar

Akibatnya, 9 juta orang mengalami kekurangan makanan.

Sebelumnya, terjadi konflik antara pemerintah Ethiopia dan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).

Konflik tersebut telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan warga Tigray mengungsi ke wilayah lain di Ethiopia dan Sudan. (mcr9/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Dea Hardianingsih, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler