jpnn.com, JAKARTA - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Doni Monardo mengatakan, sejauh ini masyarakat sudah banyak mengakses aplikasi telemedicine untuk mendeteksi virus Corona dan menanganinya secara mandiri. Doni menerangkan, dengan aplikasi itu, fasilitas medis terbantu karena masyarakat tak berbondong-gendong ke rumah sakit.
"Berdasarkan laporan Bapak Menteri Kesehatan kepada Bapak Presiden pada saat ratas tadi, telah terdaftar sekitar 15 juta pelanggan telemedicine. Ini telah sangat membantu berkurangnya jumlah pasien yang datang ke rumah sakit," kata Doni setelah mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo melalui telekonferensi, Senin (6/4).
BACA JUGA: Update Corona, 6 April 2020: Pasien Positif 2.491 Orang, 209 Meninggal, 192 Sembuh
Doni juga mengharapkan metode telemedicine ini bisa menjadi program prioritas nasional dalam menanggulangi dampak virus Corona. Apabila diterapkan secara nasional, maka masyarakat berkurang untuk menyambangi rumah sakit guna mendapat tindakan medis.
"Cukup dengan menghubungi bebarapa platfom dari sejumlah unicorn yang sudah ada. Seperti Halodoc, Alodokter, SehatQ, Klikdokter, Yesdok, Doktersehat, Sehatpedia, Maudok, dan lain sebagainya," kata Doni.
BACA JUGA: Tiga Ribu Pasien Virus Corona di Amerika Bakal Jadi Kelinci Percobaan untuk Obat Ini
Doni menilai masyarakat bisa berobat secara daring untuk mendapatkan jenis obat yang dibutuhkan, termasuk saran dokter dan mengisolasi diri secara mandiri. Lalu masyarakat mendapat panduan-panduan apa yang harus dilakukan, seperti halnya makanan yang bergizi, cukup istirahat, pikiran tenang, dan seterusnya.
"Ini sangat memberikan bantuan kepada masyarakat kita karena ada dua poin di sini dalam menghadapi Covid-19, yaitu masalah medis dan masalah psikologis," kata Doni. (tan/jpnn)
BACA JUGA: Seksolog Naek L Tobing dan 18 Dokter Indonesia Meninggal Kena Corona
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga