jpnn.com, ROMA - Italia menjadi negara Eropa yang paling parah terdampak wabah virus corona. Tercatat ada 1.577 kasus aktif di Negeri Pizza tersebut.
Menurut Angelo Borrelli, kepala Departemen Perlindungan Sipil Italia sekaligus komisaris luar niasa untuk keadaan darurat virus corona, jika dihitung dengan yang meninggal atau sembuh, maka jumlah kasus mencapai 1.694.
BACA JUGA: Jokowi Sebut Ibu dan Anak Positif Terjangkit Virus Corona di Indonesia, Lokasinya?
Hingga Minggu (1/3), angka kematian akibat virus corona di Italia telah mencapai 34 orang, bertambah tiga orang dalam 24 jam terakhir.
Sebagian besar wilayah yang terinfeksi berada di sebelah utara negara tersebut, dengan 984 kasus terjadi di Lombardia, 285 kasus di Emilia-Romagna dan 263 kasus di Veneto. Selain itu, 15 wilayah dan satu provinsi otonom juga terinfeksi. Namun, hanya ketiga wilayah di atas yang mencatat angka infeksi hingga tiga digit.
BACA JUGA: Anies Terbitkan Ingub Corona, Wali Kota Senang Bisa Sosialisasi Besar-besaran
Ditekankan Borrelli, mayoritas kasus COVID-19 ini bukan kasus yang serius. Lebih dari separuh jumlah mereka yang terinfeksi paling buruk hanya menderita beberapa gejala ringan dan menjalani proses pemulihan di rumah, sementara 41 persen sisanya menderita beberapa gejala dan telah pulih.
"Hanya 9 persen dari pasien terinfeksi atau 140 orang, yang 106 di antaranya berada di Lombardia, menjalani perawatan intensif," papar Departemen Perlindungan Sipil Italia.
BACA JUGA: Puluhan RS di Tiongkok Gunakan Ramuan Tradisional Ini untuk Memerangi Corona
Departemen tersebut juga mengatakan bahwa jumlah warga Italia yang sembuh dari COVID-19 mencapai 83 orang atau meningkat 33 orang dibandingkan pada Sabtu (29/2).
Di antara mereka yang sembuh, terdapat nenek berusia 98 tahun yang diyakini merupakan orang tertua di dunia yang terinfeksi COVID-19 dan telah dinyatakan sembuh. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil