JAKARTA - Roda restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menggelinding. Kali ini, restrukturisasi keuangan perusahaan pelat merah dilakukan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, berdasar update data hingga Januari 2012, terdapat 17 BUMN yang menerima PMN untuk tahun anggaran 2012. "Nilainya Rp 12,05 triliun," ujarnya dalam jawaban tertulis yang disampaikan ke Komisi VI DPR, Selasa (7/2).
Angka itu turun signifikan dibandingkan dengan yang disampaikan Kementerian BUMN saat pembahasan APBN 2012 lalu, yakni Rp 62,28 triliun untuk 41 BUMN. Rencananya, PMN yang telah ditetapkan sebagai peraturan pemerinah (PP) tersebut akan disuntikkan kepada BUMN melalui tiga skema. Yakni dana segar, konversi Rekening Dana Investasi/Subsidiary Loan Agreement (RDI/SLA), dan penetapan Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS).
Data Kementerian BUMN menunjukkan, empat BUMN yang menerima suntikan dana segar sebagai PMN adalah PT PAL sebesar Rp 648 miliar, PT Merpati Nusantara Airlines Rp 561 miliar, PT Askrindo (Persero) Rp 800 miliar, dan PT Jamkrindo Rp 1,2 triliun. Lalu, tiga BUMN yang mendapatkan PMN melalui konversi RDI/SLA adalah PT Pupuk Iskandar Muda Rp 1,338 triliun, PT Inhutani Rp 1,338 triliun, dan PT Dirgantara Indonesia Rp1,571 triliun.
Kemudian, 11 BUMN yang mendapat PMN melalui BPYBDS adalah Perum Antara Rp 25,927 miliar, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Rp 7,662 miliar, PT Angkasa Pura I Rp 1,388 triliun, PT Pengerukan Indonesia (Rukindo) Rp 58,698 miliar, serta PT Pelabuhan Indonesia IV Rp 252,523 miliar. Selain itu, ada PT Pelabuhan Indonesia I Rp 48,167 miliar, PT ASDP Rp 686,755 miliar, Perum Jasa Tirta I Rp 1,131 miliar, PT Angkasa Pura II Rp 1,911 triliun, dan PT Pelabuhan Indonesia II Rp 209,730 miliar.
Dalam program restrukturisasi, Kementerian BUMN meminta PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) yang selama ini lebih banyak mengurusi restrukturisasi BUMN kecil bermasalah sehingga menghabiskan energi, diarahkan agar fokus pada restrukturisasi BUMN berpotensi. "Adapun untuk BUMN kecil bermasalah, nanti direstrukturisasi dengan strategi akuisisi oleh BUMN sehat," katanya. (owi/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusia Bangun Rel Kereta Batubara di Kaltim
Redaktur : Tim Redaksi