jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung delegasi perfilman Indonesia yang berpartisipasi dalam Busan International Film Festival (BIFF) 2023 pada 4-13 Oktober 2023.
Staf Khusus Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Alex Sihar menjelaskan industri film Indonesia berkesempatan mengunjukkan 17 karya sineas Tanah Air.
BACA JUGA: Kembali ke Layar Lebar, Sarah Sechan Membintangi Film Mohon Doa Restu
Adapun 17 karya tersebut terdiri dari film pendek, film panjang dan serial. Dua film yang turut terlibat di antaranya Gadis Kretek dan 24 Jam Bersama Gaspar.
Gadis Kretek besutan Kamila Andini & Ifa Isfansyah akan tayang dalam program BIFF 2023 yang dibuat spesial untuk Indonesia, Renaissance of Indonesian Cinema.
BACA JUGA: Gegara Bintangi Film Mohon Doa Restu, Jefri Nichol Terbayang Kesulitan Saat Urus Pernikahan
Sementara itu, film besutan Yosep Anggi Noen, 24 Jam Bersama Gaspar akan berkompetisi di kategori Jiseok BIFF 2023.
Aktor Reza Rahadian selaku pemain 24 Jam Bersama Gaspar mengungkapkan rasa bahagianya, karena bisa kembali memperkenalkan film Indonesia di mata global.
BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Ko Apex Digugat Cerai, Dinar Candy Lakukan Ini Saat Video Call
Terlebih, keberangkatan film Indonesia ke BIFF 2023 didukung penuh oleh Kemendikbudristek.
"Seperti yang tadi dibilang, Busan dapat memberikan recognition luar biasa besar bagi film indonesia, juga jadi suatu pride tersendiri dan ikut berpartisipasi film 24 Jam Bersama Gasspar," kata Reza saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Dia berharap delegasi karya, sineas serta aktor yang berangkat ke BIFF 2023 mampu merepresentasikan industri perfilman Indonesia dengan apik.
Karya pada sineas industri perfilman bisa dipertimbangkan di pasar internasional.
"Mudah-mudahan bukan hanya bagi kami yang terlibat di dalamnya, tetapi juga bagi dunia film indonesia, tentu jawabannya membahagiakan," tuturnya.
Staf Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemenristek RI, Alex Sihar mengungkapkan BIFF mempertimbangkan Indonesia sebagai salah satu pengembang tren dalam budaya dan hiburan.
Oleh karena itu, tahun ini, BIFF 2023 menyiapkan program spesial untuk memperkenalkan karya Tanah Air, Renaissance of Indonesian Cinema.
Alex menjelaskan pihak pemerintah menyambut penawaran program spesial yang ditawarkan BIFF dengan tangan terbuka.
Proses kurasi film dilakukan secara selektif oleh pihak BIFF. Alex menyatakan tidak ada campur pemerintah dalam prosesnya.
Dia menegaskan pemerintah hanya memberikan dukungan dan memfasilitasi kebutuhan para delegasi yang akan terlibat dalam BIFF 2023.
"Delegasi Busan menyampaikan, 'kami tertarik membuat di tahun ini'. Jadi, cepat-cepat saja waktu itu," ujarnya. (mcr31/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah