jpnn.com, JAKARTA - Saksi-Saksi Yehuwa memproduksi film serial yang mengisahkan kehidupan dan ajaran Yesus bertajuk 'Kabar Baik Menurut Yesus'.
Seri video sebanyak 18 episode ini menggambarkan secara lengkap kehidupan dan pelayanan, kepribadian, dan cara Yesus Kristus berinteraksi dengan orang-orang.
BACA JUGA: Film Thailand My Boo Segera Tayang di Indonesia, Ismi Melinda: Horornya Dapat, Komedinya Juga
Episode pertama seri video yang diproduksi sepenuhnya oleh sukarelawan ini di dirilis sebagai bagian istimewa dari pertemuan regional Saksi-Saksi Yehuwa 2024 yang bertema 'Beritakan Kabar Baik!' sejak 21 hingga 23 Juni lalu.
Episode-episode berikutnya akan bertahap dirilis pada pertemuan-pertemuan regional selanjutnya yang akan diadakan di berbagai tempat di seluruh dunia.
BACA JUGA: Bintangi Film Sengkolo Malam Satu Suro, Donny Alamsyah: Ini Genre Full Horor Pertama
"Saksi-Saksi Yehuwa tersebar di 240 negeri,” kata Stephen Tjokro, Juru Bicara Regional Saksi-Saksi Yehuwa untuk wilayah Jakarta, dalam keterangannya, Senin (24/6).
Stephen menambahkan, Saksi-Saksi Yehuwa juga memproduksi dan menyediakan bahan-bahan berdasarkan Alkitab, termasuk drama video berdurasi panjang.
BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Thariq dan Aaliyah Tunangan, Sexy Goath Mengaku Diintimidasi
"Kami sangat yakin seri video ini akan menyentuh hati jutaan orang dibanding drama mana pun tentang Yesus yang pernah dibuat,” ucapnya.
Proses syuting dimulai pada Mei 2022 di Australia, dengan melibatkan lebih dari 500 sukarelawan yang membangun lokasi pembuatan film seluas lebih dari 7.000 meter persegi yang akurat secara historis.
Di pertemuan regional yang mengusung tema 'Beritakan Kabar Baik!', episode pertama yang dirilis berjudul 'Terang Sejati yang Menerangi Dunia'. Episode ini dibagi menjadi dua bagian yang akan ditayangkan Jumat dan Sabtu.
"Cuplikan Episode 1 kini tersedia di jw.org, situs web resmi Saksi-Saksi Yehuwa,” ujar Stephen.
Menurut Setphen, anggota Saksi-Saksi Yehuwa berjumlah sekitar 8,8 juta orang di seluruh dunia. Tahun lalu ada sekitar 20,4 juta orang yang menghadiri peringatan ini. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh