jpnn.com, BEIJING - Wilayah selatan dan tengah China dalam dua hari terakhir dilanda bencana tanah longsor dan banjir bandang yang menewaskan sejumlah warga setempat setelah hujan turun dengan intensitas tinggi.
Tanah longsor di Kota Beiliu, Daerah Otonomi Guangxi, Kamis (9/6), telah menewaskan tujuh warga dan seorang warga lainnya hilang yang sampai sekarang masih belum ditemukan.
BACA JUGA: Hebat! Tim Voli Putri Thailand Mampu Mengalahkan China di VNL 2022
Sementara banjir bandang di Provinsi Hunan, Rabu (8/6), telah menewaskan 10 warga dan tiga warga lainnya hilang.
Banjir di Hunan tersebut juga berakibat diungsikannya 1,79 juta jiwa warga dan kerugian materi yang ditimbulkan telah mencapai angka 4 miliar yuan (Rp 8,7 triliun) sebagaimana laporan media-media lokal di China.
BACA JUGA: Situasi Genting, Badan Intelijen China Siapkan Hadiah Rp 217 Juta Bagi Cepu
Badan Meteorologi China (CMA) memperkirakan hujan yang turun di wilayah selatan dan baratdaya, seperti Provinsi Fujian, Provinsi Guangdong, dan Provinsi Guizhou mulai Kamis (9/6) akan berlangsung hingga Jumat.
Hujan dengan intensitas tinggi di wilayah selatan diperkirakan akan memicu bencana sekunder seperti banjir bandang dan tanah longsor, demikian CMA. (ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: Kereta Cepat China Meluncur ke Luar Rel, 8 Orang Jadi Korban
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif